Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Jepang Bersihkan Sampah di Pantai Losari Makassar

"Respon mereka (AIESEC Unhas) sangat positif dan akhirnya kami bersama-sama melaksanakan sosial projek ini mulai 19 sampai 20 Maret," papar Jun Ka.

Penulis: Amiruddin | Editor: Hasrul
amiruddin/tribuntimur.com
Jun Ka, dan anggota Komunitas AIESEC Unhas saat melakukan pembersihan sampah di Pantai Losari, Jl Penghibur, Kota Makassar, Rabu (20/3/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu warga negara Jepang, rela membersihkan sampah yang berada di sekitar Pantai Losari, Kota Makassar.

Adalah Jun Ka, mahasiswi jurusan Sosiologi, Rikkyo University yang berada di Tokyo, Jepang.

Jun Ka adalah salah satu relawan dari Jepang yang datang di Makassar untuk mengikuti projek dengan bekerja sama Komunitas Internasional AIESEC Unhas dan menetap selama enam Minggu di Makassar.

Baca: Kembangkan Pariwisata, UPT Pengelolaan Obyek Wisata Luwu Utara Akan Observasi

Baca: Tim Baktiku Negeriku Telkomsel Ajar Warga Selayar Fotografi, untuk Jual Produk Lokal

Projek tersebut yakni sebagai bentuk relawan dalam melakukan proses mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) di Makassar untuk meningkatkan pendidikan khususnya bahasa Inggris.

Namun diakhir projeknya di Makassar, ia menyempatkan diri mengunjungi beberapa titik keramaian Kota Anging Mammiri tetapi hasilnya banyak sampah yang berhamburan.

"Dan akhirnya saya putuskan membuat sosial projek pribadi diakhir waktu saya di Makassar," imbau Jun Ka ditemui di Pantai Losari, Jl Penghibur, Kota Makassar, Rabu (20/3/2019).

Sosial projek itu yakni dengan mengumpulkan sampah-sampah tersebut hasil inisiatifnya.

Baca: VIDEO: Gara-gara KB, Berat Badan Wanita Selayar Ini Jadi 155 Kg

Awalnya, ia terlebih dulu membicarakan sosial projek ini kepada AIESEC Unhas, pihak yang mengundangnya ke Makassar.

"Respon mereka (AIESEC Unhas) sangat positif dan akhirnya kami bersama-sama melaksanakan sosial projek ini mulai 19 sampai 20 Maret," papar Jun Ka.

Selama dua hari melakukan sosial projek, kesulitan yang dihadapi Jun Ka cukup beragam.

Kesulitan pertama yang ia dapati adalah dirinya tidak bisa menjangkau beberapa daerah di Makassar karena mode transportasi tidak memadai.

"Kemudian di Makassar saya bingung apakah saya memilah sampah seperti apa, karena di sini tidak dipilah. Karena di Jepang sampah dipilah menjadi empat bagian. Plastik, non plastik, bahan berbahaya dan sisa makanan," imbaunya.

Namun yang terpenting kata dia, keramahan masyarakat sangatlah baik selama ia berada di Makassar.

"Saya berharap Makassar tetap menjaga ramah tamanya. Tapi saya harap suatu waktu saya ke Makassar sampah tidak ada lagi. Kemudian kemacetan juga bisa tidak ada lagi," tutup Jun Ka.

Andreadmaja sebagai Organizing Committee President of GREENERATION 9.0 AIESEC Unhas menambahkan Jun Ka datang di Makassar dengan modal pribadi.

"Dari pihak AIESEC Unhas, hanya menyediakan tempat penginapan dan selebihnya ditanggung oleh Jun Ka," ungkap mahasiswa Universitas Admajaya Makassar, jurusan manajemen ini.

Sementara Yayan Listanto Alexander sebagai Organizing Committee Presidential of HeroesForLife 5.0
AIESEC Unhas menjelaskan latar belakang AIESEC adalah suatu organisasi internasional yang tergabung dalam 126 negara yang bermarkas di Belanda.

Di mana anggotanya terdiri dari berbagai mahasiswa dari kampus di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Korea, hingga Malaysia.

"Jadi fokus organisasi ini pengambangan pemuda di bidang lingkungan, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Di AIESEC kita diajarkan untuk memberikan impek, dampak kepada masyarakat dan bagaimana bekerja secara profesional tim," jelas Yayan Listianto Alexander.

AIESEC di Makassar sendiri, bernama AIESEC Unhas dan berbeda dengan kota lain di Indonesia dalam bentuk nama.

Misalnya di Kota Surabaya, dengan nama AIESEC Surabaya, atau di Bandung dengan nama AIESEC Bandung.

"Tapi khusus di Indonesia Timur, namanya AIESEC Unhas. Kalau yang di Jawa terbagi-bagi namanya dengan membawa kota masing-masing," pungkas mahasiswa jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unhas.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur com, @wahyususanto_21

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Baca: Mahfud MD: Andi Faisal Bakti Dimintai Rp 5 M Agar Jadi Rektor UIN Alauddin, Begini Intervensi Menag

Baca: Jenderal Polisi Komen Soal Mahar Syahrini Rp 40 Miliar, Gini Balasan Istri Reino Barack Itu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved