Innalillahi, Andi Nuning Susul Aisyah Bahar dan 2 Adiknya Meninggal Dunia Saat Ibadah
AdiknAndi Aisyah Bahar (22 tahun) yang meninggal dunia dalam posisi tadarrus Alquran di Masjid Raudhatul Jannah, 4 Januari 2018 lal
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Thamzil Thahir
Andi Ayunin 33 tahun, menyusul 3 adik kandungnya yang juga meninggal dunia saat menunaikan ibadah.
MAKASSAR, TRIBUN — Innalillahi wa innailahi rajiun.
Duka ‘husnul khotimah’ kembali mendera keluarga Andi Bahar Djufri (68) dan istrinya Hj Andi Ratna Bakri, awal pekan ini.
Putri sulungnya, Andi Ayunin ‘Nuning’ Bahar, juga dikabarkan meninggal dunia, sesaat setelah menunaikan salat Magrib, dan berzikir di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019) lalu.
Andi Nuning menyusul adiknya, Andi Aisyah Bahar (22 tahun) yang meninggal dunia dalam posisi bersiap menunaikan salat suruq dan tengah tadarrus Alquran di Masjid Raudhatul Jannah, JL Berua Raya, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (4/1/2018) tahun lalu.
TONTON VIDEO: Kesaksian Ayah Andi Nuning dan Aisyah Bahar soal doa khusnul khatimah anaknya.
Baca: 3 Anaknya Meninggal Muda dan Sementara Beribadah, Begini Perasaan Ayah Aisyah Bahar

“Almarhum Kakak Andi Nuning, meninggal di Surabaya, minggu lalu, dan baru dimakamkan kemarin,” kata Andi Al Amin Bahar SH, adik kandung almarhumah kepada Tribun, Rabu (20/3/2019) sore.
Almarhum Andi Nuning dimakamkan tepat disamping kuburan adiknya, Andi Aisyah Bahar di Komplek Pemakakan Keluarga di Moncongloe, Maros.
Kala itu, kabar kematian Andi Aisyah viral di dunia maya, kendati almarhum sarjana Ilmu Peternakan Unhas ini bukan sosok figur publik.
Yang menarik perhatian publik adalah cara meninggalnya.
Almarhumah Andi Nuning adalah putri sulung dari delapan saudara.
Tiga adik kandung Andi Nuning, termasuk Andi Aisyah putri kelima, juga meninggal dunia dalam suasana khusnul khatimah dan tengah menunaikan ibadah.

Keempat saudara ini meninggal dalam kondisi serupa dan relatif di usia muda.
Andi Bahar Jufri dan istrinya Hj Andi Ratna Bakri, harus mengikhlaskan empat anaknya dalam tempo kurang dari 10 tahun.
Tahun 2009 lalu, kakak laki-laki Aisyah, Andi Ibrahim Bahar meninggal saat sedang salat Tasbih di bulan Ramadan 1430 Hijriyah.
Kala itu Ibrahim baru berusia 21 tahun dan hendak ujian meja di sebuah kampus perguruan tinggi negeri di Makassar.
Adik almarhum yang meninggal dunia selanjutnya ialah Andi Astri Bahar (20).

Sama seperti Aisyah, ia meninggal saat menunaikan salat malam, tepat di tahiyat terakir salatnya.
Andi Astri sendiri meninggal di Pondok Gede, Jakarta, tahun 2011 lalu.
"Sedih sekaligus bahagia melihat anak-anak saya meninggal dalam keadaan menyebut nama Allah. Insya Allah mereka semua husnul khatimah,” ujar Andi Bahar Jufri, dalam sebuah wawancara kepada Tribun, Kamis 8 Januari 2018, atau lima hari setelah wafatnya putri kelimanya, Andi Aisyah di kantor Tribun Timur, Jl Cenderwasih No 430, Makassar.

Pihak keluarga mengakui, seperti tiga adik kandungnya, Andi Nuning sehat sebelum meninggal atau dia tak memiliki riwayat penyakit kronis.
Almarhum Andi Nuning meninggalkan suami dan dua putra, Andi Alief dan Andi Ahmad Erang, yang masih duduk di sekolah TK dan sekolah dasar.
Dari adik lelaki almarhum, Tribun mendapatkan setidaknya 8 foto masa hidup dan tiga klip rekaman video pendek, prosesi penyemayaman, dan pemakaman almarhumah.

Baca: Meninggal Saat Tadarus & Puasa Sunah, Begini Sosok Aisyah Bahar di Mata Keluarga dan Teman-Temannya
Dari sebuah foto terlihat almarhumah dalam keranda mayat yang sudah dipacking dan siap diterbangkan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
‘Habis dimakamkan, Pak mentan dan Wagub Andi Sudirman Sulaiman juga datang ke rumah menyampaikan bela sungkawa,” kata Andi Al Amin.
Ayah almarhumah, memang masih sekampung dan punya hubungan kerabat dekat dengan keluarga Menteri Pertanian di Kampung BakungE, Lappariaja, 61 km sebelah barat Kota Watampone.

Keluarga besar Andi Bahar dan istrinya memang berasal dari Lappariaja, Bone. Satu dekade terakhir keluarga menetap di Paccerakang, Daya, timur Makassar.
Sang ayah dikenal sebagai pendidik, takmir masjid, dan keluarga yang taat beribadah.
Sang ayah juga aktif sebagai dai di organisasi masyarakat berbasis agama, Lembaga Dakwas Islam Indonesia (LDII) Bone dan Sulsel.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: Bikin Merinding Siapapun yang Membacanya, Ini Doa Terakhir Aisyah Bahar Sebelum Meninggal
Baca: Pantas Aisyah Bahar Disebut Wafat Khusnul Khatimah, Baca Puluhan Kesaksian soal Perilaku Hidupnya
Baca: 3 Anaknya Meninggal Muda dan Sementara Beribadah, Begini Perasaan Ayah Aisyah Bahar