Naikkan Status 7 Pelabuhan, Pelindo IV Siapkan Rp 5,4 Triliun
Tahun ini perseroan menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 6,4 triliun.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV serius menaikkan status tujuh pelabuhan di bawah naungannya.
Dirut PT Pelindo IV, Farid Padang menuturkan tahun ini perseroan menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 6,4 triliun.
“Sebanyak Rp 1 triliun untuk sinergi dengan PT Pertamina dan Rp 5,4 triliun untuk tingkatkan status tujuh pelabuhan ke muatan kargo," kata Farid Padang usai pembukaan Rapat Kerja I 2019 di kantor Pelindo IV Jl Nusantara, Makassar, Selasa (19/3/2019).
Kerja sama Pertamina-Pelindo IV dilakukan dalam penyediaan listrik dan gas di Makassar New Port (MNP), instalasi LNG di kawasan Industri Palu, Makassar, Bitung dan Morotai, lalu penyediaan lahan untuk Terminal Aspal di Samarinda, Makassar, dan Bitung.
Baca: Pelindo IV Sosialisasi Tagline Baru Hingga Teken MoU di Raker I 2019
Baca: Pesan Mobil di Oto Rental Nusantara Bisa Lewat Tiket.com, Ini Cara Lengkapnya
Serta penyediaan lahan untuk Terminal LPG di Balikpapan, Maumere, Ternate, Sorong, Manokwari, dan Merauke. Sementara di Gorontalo, Pertamina akan membangun fasilitas FSRU.
“Bagi Pelindo IV, ini dapat mengoptimalkan aset perseroan serta meningkatkan pendapatan dengan sinergi bisnis baru terutama untuk bunker BBM maupun storage gas," katanya.
“Selain mengoptimalkan aset kapal tunda yang dimiliki oleh Pertamina dan Pelindo untuk pelayanan marine service yang sudah terbangun selama ini," lanjutnya.
Adapun tujuh pelabuhan yang akan dinaikkan statusnya berlokasi di Gorontalo, Maraoke, Ternate, Sorong, Kendari, Palu, dan Nunukan.
Baca: Bursa Saham Dibayangi Rapat Gubernur BI, Analis Prediksi Suku Bunga Tetap
Baca: Belum Diresmikan Jokowi, Pelindo IV Datangkan 8 Unit RTG ke Makassar New Port (MNP)
"Peningkatan status dari pelabuhan biasa menjadi pelabuhan kargo. Tidak lain menunjang proyek strategis nasional dan peningkatan muatan logistik," tuturnya.
Untuk membiayai proyek-proyek strategis ini, semester kedua tahun ini Pelindo IV bakal mengajukan obligasi tahap kedua senilai Rp 2 triliun. “Untuk tahap pertama tahun lalu senilai Rp 1 triliun. Sisanya dari modal perseroan,” ujarnya.
Bidik Laba Rp 1 T
Di 2018 Pelindo IV berhasil membukukan laba Rp 500 miliaran. "Sebenarnya bisa tembus Rp 800 miliaran, namun ada beberapa biaya tak terduga seperti pembenahan pelabuhan Palu yang rusak pascagempa dan tsunami, beberapa izin pengoperasian yang masih tertahan, hingga biaya tak terduga lainnya," kata Farid.
2019 ini ia menargetkan pendapatan di angka Rp 4,8 triliun dengan biaya Rp 4,5 triliun, dengan target laba Rp 800 miliaran. “Namun kita optimis laba bisa di angka Rp 1 triliun," ujarnya.
Salah satu cara yang dilakukan Pelindo IV yakni melakukan transformasi bisnis dengan menambah unis bisnis atau anak perusahaan.
“Kebijakan reorganisasi dengan menambah tujuh anak dan cucu perusahaan salah satu langkah kita. Kenapa, karena kita ingin mendorong ekspor khususunya energi dan pertanian," katanya.(*)