Hasil Debat Cawapres-Mengenal Penyakit Stunting, Bagaimana Solusi dari Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno?
Stunting menjadi salah satu bahasan dalam Debat Pilpres 2019 putaran ketiga yang diiikuti para calon wakil presiden, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno
Dijelaskan oleh Dr. dr. Dian Novita Chandra, M. Gizi yang merupakan staf pengajar dari Departemen Ilmu Gizi FKUI dalam artikel Kompas.com, 25 Januari 2019, penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, sejak masa kehamilan hingga ia berusia dua tahun.
Kekurangan gizi ini bisa berupa kurangnya volume, kualitas dan variasi asupan makanan. Selain itu, stunting juga bisa disebabkan oleh kesehatan ibu selama masa kehamilan, pola asuh, kesehatan anak atau kekerapan mengalami penyakit infeksi, dan kondisi sosio-ekonomi dan lingkungan.
Untuk menanganinya, tentu saja diperlukan pemenuhan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan sebagai upaya pertama.
Gizi ini mencakup semua zat penting, terutama protein dan mikronutrien seperti zinc, yodium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan asam folat.
“Kebutuhan energi harus tercukupi agar protein tidak dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh tubuh dan bisa digunakan untuk pertumbuhan. Selain jumlah yang cukup, perlu diperhatikan kualitas dan keberagaman jenisnya agar zat gizi yang terdapat dalam makanan lengkap sesuai kebutuhan," ujar Dian.
Terkait susu, ahli gizi Dr. Marudut Sitompul, MPS yang dikutip oleh Kompas.com, 3 November 2018, berkata bahwa konsumsinya bisa dijadikan makanan pelengkap bagi anak berusia satu tahun.
Susu sendiri masuk dalam kelompok lauk-pauk sumber protein bersama ikan, telur, ungas, daging dan kacang-kacangan serat olahannya (tahu dan tempe) dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
“Susu merupakan pangan yang kaya zat gizi yang dibutuhkan untuk melengkapi zat gizi yang diperoleh dari makanan. Berbagai zat gizi yang terdapat dalam segelas susu dapat memberi manfaat bagi manusia di setiap tahap kehidupannya,” ujar Marudut.
Dia lanjut menjelaskan bahwa produk susu juga bisa membantu memasok kebutuhan protein yang dibutuhkan untuk pembentukan jaringan otak dan memberikan energi dan kalsium bagi anak.
Jika gizi sudah terpenuhi, Dian berkata bahwa kesehatan ibu hamil dan anak juga harus dijaga dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar kekerapan terjadinya infeksi pada ibu hamil dan masa kanak-kanak berkurang.
Lalu, tumbuh-kembang anak juga harus dipantau secara berkala, sejak dari kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dengan demikian, keterlambatan pertumbuhan bisa segera dideteksi dan diintervensi.
(Kompas.com)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: