Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Soal Rencana Kawasan Kuliner, Ladies THM Jalan Nusantara Makassar Beri Tanggapan Beragam

Rencana Pemerintah Kota Makassar menjadikan sepanjang Jl Nusantara sebagai kawasan kuliner ditanggapi beragam oleh sejumlah ladies

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Kawasan THM Jl Nusantara Makassar, Sabtu (16/3/2019) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana Pemerintah Kota Makassar menjadikan sepanjang Jl Nusantara sebagai kawasan kuliner ditanggapi beragam oleh sejumlah ladies atau pemandu karoke di kawasa Tempat Hiburan Malam (THM).

Beberapa dari mereka tidak mengetahui adanya rencana itu, beberapa lainnya mengetahui dan mengaku pasrah.

"Kalau saya tidak ada kutahu soal begituan, intinya sampai sekarang saya masih kerja," ujar seorang ladeis berpakaian seksi, saat dihampiri, Sabtu (16/3/2019).

Baca: VIDEO: Kondisi Rumput Stadion Mini Bulukumba Pasca Renovasi

Baca: Sepanjang Hari Wilayah Jeneponto Diprediksi Hujan Ringan

Baca: KPU Takalar Siapkan 100 Tenaga Pelipat dan Penyortir Surat Suara

Sementara ladies lainnya, mengaku telah medengar kabar rencana itu.

Namun, menurutnya, penertiban hanya akan dilakukan bagi perempuan pekerja seks komersial (PSK).

"Kukira kalau kita (ladies pemandu karoke) ini tidak ji. Saya kira ituji yang PSK mau ditertibkan," ujarnya.

Namun, jika nantinya tempat hiburan malam itu tetap akan ditertibkan dan dirubah menjadi kawasan kuliner, mereka mengaku pasrah.

"Mau bagaimana lagi, kita imi kan ikut bosji ki. Kalau biar ini tempat karoke mau ditertibkan, maumiki bagaimana karena kita disini cuman kerja di tempat karoke," ujarnya.

Selain mendampingi pengunjung yang hendak bernyanyi ria, rupanya beberapa oknum ladies juga menyediakan layanan seks komersial.

Jika ingin mendapatkan layanan plus dari sang ladies, harus diluar jam kerja dan tampa sepengetahuan boss mereka.

"Ada juga yang bisa dibawa (layanan plus) tapi tergantung kesepakatanta sama ladies dan tidak boleh saat jam kerja. Misalnya, jam kerjanya sampai jam 2, tidak boleh dibawa selama jam kerja itu karena pasti tidak diizinkan sama bos, kecuali kalau sudah selesaimi jam kerja dan sudah tidak disini lalu kita sepakat sama ladiesnya," ujarnya.

Tempat karaoke di kawasan THM Nusantara buka mulai pukul 20.00 malam hingga pukul 02.00 dini hari. Namun, ada juga yang buka hingga pukul 04.00 dini hari.

Selain kawasan Tempat Hiburan Malam seperti, karoke, pub dan pijat, kawasan Nusantara juga dikenal sebagai kawasan prostitusi.

Terbukti saat awak tribun, menemui sejumlah perempuan yang sedang duduk asik berbicang di atas jok motor yang berjejer di depan rumah toko (ruko) yang tertutup, Rabu (13/3/2019) t8ga hati lalu.

Keberadaan wanita ini rupanya menunggu pria hidung belang yang hendak menggunakan jasa seks komersial.

"Siniki kak, enapaki, cari apaki," sapa wanita berumur belasan tahun berpenampilan seksi, saat awak tribun menepi kala iti.

Awak tribun yang hendak berbincang soal kesehariannya, tidak begitu direspon.

"Kalau maujiki sekedar bicara-bicara kak mending kesanaki," ujarnya sambil menunjuk ke arah beberapa pria yang sedang nongkorng di pojok ruko.

Awak tribun pun menghampiri pria-pria itu. Rupanya beberapa pria itu merupakan tukang 'ojek' khusus bagi para wanita PSK ini.

"Kalau kami disini cuman tukang ojeknya, masing-masing satu wanita satu tukang ojeknya. Jadi kalau ada yang mau kita yang antar ke tempat mainnya terus kita tunggu sampai selesai main dan antar kembali," kata seorang pria bertubuh gumpal.

Tempat main para wanita PSK ini menurut sang tukang ojek khusus ini, berada di beberapa penginapan yang tidak jauh dari kawasan Jl Nusantara.

"Tergantung kesepakatan yang mau main (pria hidung belang) sama ceweknya (PSK), kalau mau main di hotel bisa, di wisma juga bisa," ujarnya

Begitu juga soal tarif, ditentukan dari kesepakatan pelanggang dan penyedia layanan (PSK).

"Kalau biasanya minimal Rp 300 ribu sekali main, kadang juga Rp 500 ribu bahkan bisa sampai Rp 800 ribu, tergantung loby-lobynya masing-masing," terangnya.

Rencana menjadikan kawasan THM Nusantara menjadi kawasan kuliner mulai mencuat pada Tahun 2016 oleh Walikota Moh Ramdhan Pomanto. Namun hingga kini kawasan iniasih kukuh sebagai kawasan THM.(tribun-timur.com).

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved