Alasan Brenton Tarrant Tembaki Muslim di Selandia Baru, Rencanakan Aksi Brutal Sejak Dua Tahun Lalu
Alasan Brenton Tarram melakukan aksi brutal dengan menembaki muslim di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, akhirnya terungkap.
Lebih jauh ke bawah dalam manifesto, Tarrant menggambarkan serangan Stockholm sebagai "peristiwa pertama" yang menginspirasinya untuk melakukan serangan tersebut.
“Kematian Ebba di tangan para penjajah, penghinaan atas kematiannya yang kejam dan ketidakmampuan saya untuk menghentikannya memukul saya sendiri seperti palu godam. Saya tidak bisa lagi mengabaikan serangan itu. " tulisnya.
Dia mengatakan serangan itu juga terinspirasi dari perjalanan yang dia lakukan ke Prancis pada 2017.
“Selama bertahun-tahun saya telah mendengar dan membaca tentang invasi Prancis oleh orang-orang non-kulit putih, banyak dari rumor dan cerita yang saya yakini berlebihan, diciptakan untuk mendorong narasi politik.
“Tetapi begitu saya tiba di Prancis, saya menemukan kisah-kisah itu tidak hanya benar, tetapi juga sangat terbukti. Di setiap kota Prancis, di setiap kota Prancis, ada para penjajah ada di sana. ”
Tarrant mengatakan dia tidak merasa menyesal atas serangan itu.
"Saya hanya berharap saya bisa membunuh lebih banyak penjajah, dan lebih banyak pengkhianat juga."
Dia juga mengatakan ada "komponen rasial untuk serangan itu" dan menggambarkannya sebagai "anti-imigrasi" dan "serangan atas nama keanekaragaman" .
Dia juga mengatakan dia akan mengaku tidak bersalah jika dia selamat dan pergi ke pengadilan.
Seperti diberitakan sebelumnya Tarrant menyerang jemaah Masjid Al Noor itu ketika mereka menunaikan Salat Jumat, dan dilaporkan menyiarkan aksinya di Facebook.

Masjid di Deans Aveneu, Christchurch, Selandia Baru. (theguardian.com (Google Maps))
Baca: Pesan-pesan Brenton Tarrant, Teroris Penembak Jamaah Jumat di New Zealand Sebelum Jalankan Aksinya
Selain di Masjid Al Noor, penembakan juga terjadi di Masjid Linwood yang berjarak sekitar lima km, dan menewaskan hingga 49 orang.
Polisi Selandia Baru menyatakan mereka menangkap empat orang, terdiri dari tiga pria dan satu perempuan, beberapa jam setelah penembakan.
Di mobil yang dinaiki oleh keempat terduga teroris tersebut, polisi berujar terdapat bom rakitan yang langsung dinetralkan militer.
Seorang Pemuda Rebut Senjata Tarrant
Seorang saksi mata yang selamat dari serangan teroris di masjid Selandia Baru menceritakan bagaimana seorang pemuda mencoba menghadapi pelaku dan merebut senjatanya.