Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mentan: Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Berkat Kerja Keras di Sektor Pertanian

Mentan: Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Berkat Kerja Keras di Sektor Pertanian

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
Mentan: Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Berkat Kerja Keras di Sektor Pertanian - menteri-pertanian-atau-mentan-andi-amran-sulaiman-2.jpg
dok humas kementan
Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke tanah kelahirannya Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019).
Mentan: Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Berkat Kerja Keras di Sektor Pertanian - menteri-pertanian-atau-mentan-andi-amran-sulaiman-1.jpg
dok humas kementan
Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke tanah kelahirannya Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019).
Mentan: Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Berkat Kerja Keras di Sektor Pertanian - menteri-pertanian-atau-mentan-andi-amran-sulaiman.jpg
dok humas kementan
Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke tanah kelahirannya Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019).

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke tanah kelahirannya Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019).

Mentan ingin mempercepat pembangunan pertanian guna memberikan andil yang besar terhadap penyediaan pangan nasional khususnya Sulawesi Selatan dan meningkatkan kesejahteraan petani

Dikutip dari rilis Humas Mentan, Jumat (15/3/2019), kehadiran Mentan Amran disambut langsung Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi dan penuh antusias oleh masyarakat Bone.

Baca: TRIBUNWIKI - Societeit De Harmonie dari Tempat Perkumpulan Pedagang hingga Gedung Kesenian Sulsel

Baca: Unit Phyton Polres Mamuju Ciduk Pelaku Penggelapan Motor

“Selamat datang Pak Mentan ke tanah kelahiran, orang luar biasa. Pejabat kedua setelah Wapres yang berasal dari Bone," demikian dikemukan Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi saat menyambut Mentan Amran di Kantornya.

"Tidak sedikit perhatiannya, percetakan sawah baru, alsintan yang begitu banyak, bibit dan benih gratis. Persoalan kementerian lain pun dibantu,” lanjutnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Watampone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019). Mentanmemberikan kuliah umum dan juga memberikan bantuan alat pertanian
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Watampone, Sulawesi Selatan, Jumat (15/3/2019). Mentanmemberikan kuliah umum dan juga memberikan bantuan alat pertanian (dok humas kementan)

Andi Fahsar menyebutkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bone sangat pesat yakni mencapai 8,6 %, sehingga paling tinggi di provinsi Sulawesi Selatan.

Catatan tersebut menunjukkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bone, berkat kemajuan sektor pertanian.

Capaian Pembangunan

“Pak Mentan sering ke Bone tapi tidak di acara resmi. Kali ini kita dapat bertatap muka secara formal dengan menghadirkan para camat, kepala desa dan penyuluh se Bone,” ujarnya.

"Semoga acara ini di hari Jumat ini memberikan manfaat dan kebaikan untuk kita semua," kata Andi Fahsar diamini peserta.

Baca: TRIBUNWIKI - Berikut Daftar Pemenang Indonesia Movie Actors Awards 2019

Baca: TRIBUNWIKI - Film Layar Lebar Mantan Manten Bakal Hadir di Bioskop April 2019 Mendatang

Pada kunjungan ini, Mentan Amran mengungkapkan capaian pembangunan pertanian selama pemerintah Jokowi-JK.

Salah satunya dibuktikan dengan peningkatan nilai ekspor 2018 mencapai Rp 460 triliun.

“Bantuan Kementan dan Kemendes sejak 2014 sampai sekarang, 4,5 tahun sebesar Rp 15 triliun masuk ke Sulawesi Selatan."

Irigasi hampir 400 ribu ha dan Bone banyak irigasi tersier. Bendungan dibangun untuk mengairi sawah dan tanaman lainnya.

“Kami senang bisa bertatap muka dengan para camat dan kepala desa, pendamping desa, penyuluh hari ini,” ungkapnya.

"Saya sebagai orang Bone sudah 4,5 tahun merantau dan hari ini saya kembali untuk melaporkan kerja saya,” pinta Amran.

Cetak Sawah

Lebih jauh Amran menjelaskan program cetak sawah dan mekanisasi pertanian yang dijalankan Kementan di era pemerintahan Jokowi-JK menuai hasil yang dipastikan mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.

Berkat kerja sama Kementan dengan TNI AD, cetak sawah tercapai yakni dibandingkan tahun 2014, cetak sawah pada tahun 2015-2017, naik hingga 400% sehingga ini merupakan kenaikan tertinggi dalam sejarah pertanian di Indonesia.

“Kemudian bantuan alat mesin pertanian 2014 hingga 2018 mencapai 423.197 unit, meningkat 1.526 persen."

"Dengan alat dan mesin pertanian, kita bisa menghemat Rp 361 triliun. Jika menanam padi secara manual, untuk satu hektar saja kita butuh 25 hari. Tapi dengan alsintan, cukup tiga jam saja,” jelasnya.

Alhasil, tegas Amran, Angka ekspor semua komoditas pada sektor pertanian mengalami kenaikan.

Terhitung sejak 2014 hingga 2018 terjadi kenaikan ekspor nasional sebesar 29 persen, nilainya mencapai Rp 500 triliun.

"Ini adalah penopang ekonomi Indonesia. Ada dua hal yang menopang ekonomi Indonesia untuk bangkit yaitu ekspor dan investasi. Kedua hal ini terus kita tingkatkan," ujarnya.

Baca: Kasus Pidana Pelanggaran Pemilu, Hakim Nyatakan Sofyan Syam Tidak Bersalah

Baca: TRIBUNWIKI - Film Layar Lebar Mantan Manten Bakal Hadir di Bioskop April 2019 Mendatang

Untuk Kabupaten Bone, lanjut Amran, Kementan pun terus berupaya memacu peningkatan produksi dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa.

Kementan saat ini tengah merealisasikan andalan yakni program Selamatkan Rawa, Sejahteraan Petani (SERASI).

“Bone sudah dilakukan survei oleh tim SERASI. InsyaAllah Bone akan mendapat program 5.000 hektar lahan rawa," ungkapnya.

"Kami akan turunkan bantuan 5 unit escavator dan saya targetkan dalam wktu 2 minggu sudah mulai bekerja."

"Pesan saya tolong nanti dilakukan bergiliran di daerah lahan rawa,” paparnya.

Pada kunjungan ini, Amran akan memberikan bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk semua kecamatan, desa, bantuan ternak, dan hand traktor.

Ia berpesan agar traktor milik kelompok untuk dipakai bersama dan bergiliran.

“Jika ada sewa tolong dihargai setengahnya saja, yuang biasa Rp 2 juta menjadi Rp 1 juta saja. Dan mari jaga NKRI. Mari bersatu meski ada perbedaan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved