Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Penembak Mati 30 Jamaah 3 Masjid di New Zealand, Buat Live Streaming dan Dengar Musik

Polisi New Zealand melaporkan sudah menangkap tiga palaku. Mereka terdiri dua pria dan stu wanita.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Thamzil Thahir
Ini Penembak Mati 30 Jamaah 3 Masjid di New Zealand, Buat Live Streaming dan Dengar Musik - pelaku-penembakan-new-zealand-brenton-tarrant.jpg
dok_shm_courtesy
pelaku penembakan New Zealand, Brenton Tarrant
Ini Penembak Mati 30 Jamaah 3 Masjid di New Zealand, Buat Live Streaming dan Dengar Musik - masjid-an-nur-christchurch-new-zealand2.jpg
dok_tribun-timur/facebook
Masjid An-Nur ChristChurch, New Zealand CBD

Seorang wanita terlihat berbaring di jalan berteriak. “Help Me, Help Me.”

Di bagian lain video yang sudah viral itu, dia terlihat sempat mengetik alamat lain di gadget GPS. 

Diperkirakan dia berkendara menuju Masjid Linnwood, lokasi insiden kedua.

Mantan Presiden Komunitas Muslim Canterbury, Mohammed Jama, mengutuk pelaku penembakan.

Dia menyebut, insiden itu terjadi saat jamaah tengah bersiap menggelar salat Jumat, pukul 01.40 siang, waktu setempat.

Kebanyakan korban adalah pria dewasa, senior, anak-anak dan wanita, yang tengah bersiap melaksanakan salat Jumat.

Belasan warga Indonesia dilaporkan ikut jadi korban. Belum ada rilis resmi dari kedutaan dan polisi, WNI yang jadi korban di insiden ini.

Seorang warga  Freyberg Street, sekitar 40 meter dari Masjid An Nur, melaporkan mendengar ratusan kali suara tembakan dari senapan mesin.

Walikota Christchurch Lianne Dalziel mengaku "sangat terkejut" dengan aksi penembakan liar itu.

"Saya tidak akan pernah berharap ini terjadi di Christchurch dan Selandia Baru.” katanya seraya menyebut, dia mendapat pesan duka berdana terkejut dari seluruh dunia atas kejadian yang baru pertama kali terjadi di kotanya.

KOmandan Polisi Christchurch Komisaris  Mike Bush menegaskan penyidikan ketat atas insiden ini. 

Peluang masih adanya orang lain atau organisasi yang terlibat masih diselidiki.

Dia berharap publik tak berspekulasi atas motif kejadian ini hingga penyidikan dan langkah hukum dituntaskan.

Dalam jumpa pers, Perdana Menteri New Zealand, Jacinda Ardern menyebut ini sebagai “hari paling kelam di New Zealand.”

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved