Badai Matahari Menuju Bumi, LAPAN Laporkan Ada Lubang Korona, BMKG Bicara Dampak di Indonesia
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional atau LAPAN mengungkapkan adanya lubang korona di sekitar ekuator Matahari.
Fenomena aliran angin matahari menuju ke arah bumi ini disebut pula badai geomagnetik minor G1 dan tidak berbahaya.
Bisa Ganggu GPS, Sinyal Ponsel dan TV Digital?
Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari adanya badai matahari ini?
Beruntung, manusia akan terlindungi dari radiasinya lantaran ada medan magnet bumi.
Kendati demikian, tetap saja jumlah radiasi yang lebih tinggi membuat orang rentan terhadap kanker.
Tak hanya itu, badai matahari ini dapat mempengaruhi teknologi berbasis satelit.
Satelit yang berada di orbit bakal terpengaruh oleh badai matahari ini.
Masih menurut laman express yang dikutip dari TribunJabar, badai matahari kemungkinan dapat menimbulkan beberapa dampak.
Dampak badai matahari itu, kemungkinan adalah melumpuhkan GPS, sinyal ponsel dan TV digital.
"The storm, which could knock out GPS, mobile phone signal, and digital television," tulis laman express.co.uk.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah dampak badai matahari ini akan terjadi juga di Indonesia.
Fenomena badai matahari ini disebut-sebut dapat memperkuat aurora sampai terlihat dari bagian paling utara AS, seperti itu keterangan dari space.com, dikutip TribunJabar.id.
Aurora ini, dapat dilihat di negara-negara di "bagian utara" Amerika Serikat, seperti Michigan dan Maine.
Penjelasan BMKG
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut ada potensi gangguan badai G1 selama 24 jam ke depan akibat lubang korona matahari seperti dirilis lembaga Geologi Inggris.