Nonton Live Streaming ILC TV One 'Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019', Rocky Gerung Hadir?
Sedang berlangsung, nonton Live Streaming ILC TV One yang tayang, Selasa (12/3/2019), malam ini, dengan tema 'Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019'.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sedang berlangsung, nonton Live Streaming ILC TV One yang tayang, Selasa (12/3/2019), malam ini, dengan tema 'Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019'.
"LIVE ILC MALAM INI >> "Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019" | Pkl 20.00 WIB tvOne | Jangan sampai terlewat! #ILCMencurgaiDPTPemilu @presidenilc @jokowi @prabowo," demikian ditulis melalui caption pada akun Instagram @indonesialawyeresclub.
Apakah pengamat politik dan filsafat, Rocky Gerung akan hadir?
Belum ada konfirmasi.
Diketahui, sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU), Senin (11/3/2019).
Kehadiran mereka untuk mempertanyakan dugaan data tidak wajar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.
Menurut hasil pencermatan tim IT BPN, ada sekitar 17,5 juta data pemilih yang diduga tak wajar.
Pencermatan dilakukan tim BPN berdasar DPT hasil perbaikan II (DPThp) yang dirilis KPU pada 15 Desember 2018.
"Kami temukan ya, ada yang enggak wajar itu 17,5 juta (data) itu, di antaranya bertanggal lahir 1 Juli (jumlahnya) 9,8 juta (pemilih). Ada yang lahir 31 Desember (jumlahnya) 3 juta sekian, yang lahir tanggal 1 bulan Januari (jumlahnya) 2,3 juta sekian. Ini yang kami anggap tidak wajar," kata Juru Kampanye BPN, Ahmad Riza Patria, di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).
"Karena menurut grafik yang lain-lain itu kurang lebih berkisar 400-500 ribu. Ini ada lompatan yang luar biasa sampai 10 kali, bahkan 20 kali," katanya menyambung.
Dari penjelasan KPU, kata Ahmad Riza Patria, angka pemilih berdasarkan tanggal lahir tersebut didapat dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Selian itu, BPN juga menemukan data tidak wajar berupa 300 ribu orang yang berusia di atas 90 tahun yang masuk DPT.
Menurut BPN, jumlah ini tidak wajar karena terlalu besar.
Ada pula 20.475 pemilih berusia di bawah 17 tahun yang masuk DPT.
Data ini juga dinilai tak wajar.
BPN bahkan menemukan 775.248 data ganda dalam DPT.
Atas temuan tersebut, kata Riza, KPU berjanji untuk memperbaiki DPT pemilu.
"KPU janji akan perbaiki, revisi dan perbaiki. Kami harap semua masyarakat sama-sama kawal dan pastikan agar DPT bersih, nggak ada manipulasi ganda dan kesalahan lain sehingga pemilu berkualitas," ujar Ahmad Riza Patria.
Dalam waktu dekat, BPN juga berencana untuk melalukan pertemuan dengan Ditjen Dukcapil untuk mengklarifikasi data tak wajar tersebut.
Ke depannya, BPN akan terus melakukan penyisiran data hingga medekati hari pemungutan suara.
"Hari ini kami akan menetapkan sampling titik-titik, daerah-daerah, nama-nama, yang akan ditelusuri di bawah. Nanti seminggu ke depan kita akan sama-sama turun ke bawah untuk memastikan mudah-mudahan hasilnya baik bagi kita semua," ujar Ahmad Riza Patria.
Selain Ahmad Riza Patria, hadir sebagai perwakilan BPN, Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo.
Hadir pula Wakil Ketua BPN Hinca Pandjaitan, serta Juru Bicara BPN, Habiburokhman.
Komisi Pemilihan Umum ( KPU) selesai melakukan penyusunan DPT Pemilu 2019 pada 15 Desember 2018.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, jumlah pemilih mencapai 192.828.520 orang yang terdiri dari 96.271.476 laki laki dan 96.557.044 perempuan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh angkat bicara.
Menurut Zudan, temuan itu justru merupakan sesuatu yang wajar.
"Kebijakan tentang tanggal lahir 31 Desember sudah berlangsung lama, semenjak Kemendagri menggunakan SIMDUK (Sistem Informasi Manajemen Kependudukan)," ujar Zudan Arif Fakrulloh melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (11/3/2019).
Ketika Dukcapil Kemendagri menggunakan SIMDUK, sebelum tahun 2004, seluruh penduduk di Indonesia yang lupa atau tidak tahu akan tanggal lahirnya, akan dituliskan lahir pada tanggal 31 Desember pada kartu identitasnya.
Kemudian, pada 2004, Dukcapil menggunakan (SIAK) Sistem Informasi Kependudukan dalam pengelolaan data base warga negara Indonesia.
Sejak menggunakan SIAK, warga negara tang tak mengetahui atau lupa akan tanggal lahirnya, akan ditulis lahir pada 1 Juli.
"Bila dia tidak ingat tanggal, tapi ingat bulannya, maka ditulis tanggal 15 dengan bulan lahir yang dia ingat," tutur Zudan Arif Fakrulloh.
Kebijakan tersebut kemudian diperkuat kembali menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2010 tentang Formulir dan Buku yang Digunakan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.
"Dengan demikian, kita sekarang bisa mengetahui mengapa banyak orang Indonesia bertanggal lahir 1 Juli, 31 Desember atau tanggal 15 ya," ujar Zudan Arif Fakrulloh.(*)
Live Streaming
Bagaimana jalannya talkshow?
Tonton live streaming-nya di sini:
Bisa melalui HP.
Disclaimer:
* Berita ini hanya sekadar referensi bagi pembaca Tribun-Timur.com.
* Tribun-Timur.com bukan pemilik copyright dan tak bertanggung jawab atas kualitas siaran.
* Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Link Live Streaming ILC TVone Selasa 12 Maret 2019 Jam 20.00 WIB, Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019, http://jateng.tribunnews.com/2019/03/12/link-live-streaming-ilc-tvone-selasa-12-maret-2019-jam-2000-wib-kubu-02-mencurigai-dpt-pemilu-2019?page=all.
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto
Editor: abduh imanulhaq