Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indonesia dan China Larang Terbang Sementara, Ini Deretan Maskapai yang Masih Pakai Boeing 737 MAX 8

Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) dan menewaskan 157 orang yang diangkutnya.

Editor: Anita Kusuma Wardana
DOK BOEING
esawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) dan menewaskan 157 orang yang diangkutnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas hingga menewaskan sekitar 157 orang pada Minggu (10/3/2019).

Peristiwa ini merupakan yang kedua untuk model pesawat Boeing 737 MAX 8.

Sebelumnya, model pesawat yang sama milik Lion Air juga jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat dan menewaskan 189 orang pada akhir Oktober 2018 lalu.

Baca: TRIBUNWIKI: Mengenal Maskapai Ethiopian Airlines, Hadir Sejak 1920

Baca: Ini Pria Beruntung yang Selamat dari Tragedi Ethiopian Airlines, Boeing 737 Max 8 Dilarang di China

Baca: Harina Hafitz WNI Staf PBB Tewas di Penerbangan Ethiopian Airlines saat Hendak Menuju Kenya 

Kedua kecelakaan tersebut masih dalam proses investigasi. Sejauh ini belum ada bukti yang mengaitkan kedua insiden itu.

Sebelum Jatuh Sejumlah negara memerintahkan penangguhan operasional Boeing 737 MAX 8 dan sebagian maskapai mengambil langkah serupa.

Diwartakan CNN, Senin (11/3/2019), ada sekitar 350 pesawat model itu yang beroperasi di seluruh dunia yang diterbangkan oleh 54 operator.

Inilah Identitas WNI Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines, Anak dan Suaminya Belum Bisa Dihubungi2
Inilah Identitas WNI Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines, Anak dan Suaminya Belum Bisa Dihubungi2 (Tribunnews)

Lalu, maskapai apa saja yang masih menerbangkan Boeing 737 MAX 8?

Sebagai informasi, dua maskapai telah memutuskan untuk mengandangkan pesawat jenis itu, yaitu Ethiopian Airlines dan Cayman Airlines.

Sementara sejumlah maskapai di dunia tidak mengambil langkah yang sama, yaitu American Airlines, Southwest Airlines, Norwegian Airlines, TUI, Silk Air, Fiji Airways, Icelandair, Flydubai, WestJet, dan GOL Linhas Aéreas.

"Saat ini tidak ada fakta penyebab kecelakaan selain laporan berita," demikian bunyi pernyataan dari manajemen American Airlines.

"Kami memiliki kepercayaan penuh pada pesawat dan anggota kru kami yang merupakan terbaik dan paling berpengalaman di industri ini," katanya.

American Airlines mengoperasikan 24 pesawat Boeing 737 MAX 8.

Pascainsiden di Etiopia Southwest Airlines yang memiliki 34 pesawat model tersebut juga tidak berencana untuk mengubah kebijakan operasional.

"Kami tetap yakin dengan keselamatan dan kelaikan udara dari armada kami yang total lebih dari 750 pesawat Boeing," tulis manajemen maskapai.

Direktur Operasi Penerbangan Norwegian Airlines Tomas Hesthammer mengatakan, maskapainya akan tetap melanjutkan penerbangan dengan 18 pesawat Boeing 737 MAX 8.

"Kami menjaga dialog erat dengan Boeing dan mengikuti instruksi dan rekomendasi otoritas penerbangan," ujarnya.

Silk Air juga tidak berencana untuk menghentikan operasional 6 pesawat Boeing 737 MAX 8.

Pesawat tersebut melayani perjalanan antara lain Bengaluru, Cairns, Chongqing, Darwin, Hiroshima, Hyderabad, Kathmandu, Kuala Lumpur, Penang, Phnom Penh, Phuket, dan Wuhan.

Maskapai ini bahkan masih melanjutkan pemesanan terhadap 31 pesawat Boeing model tersebut.

Boeing menampilkan daftar lengkap maskapai yang memiliki pesawat  737 MAX  dalam situsnya yang dapat dilihat pada tautan di sini.

Indonesia dan China Larang Terbang

Di sisi lain, ada dua negara yang menghentikan sementara penerbangan Boeing 737 MAX 8, yakni China dan Indonesia.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melarang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737-8 MAX di Indonesia.

Langkah diambil terkait jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-8 MAX.

Pesawat udara Lion Air PK-LQP
Pesawat udara Lion Air PK-LQP (BOEING)

"Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded), untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan,” kata Polana dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3/2019).

Baca: Respon Kemenhub, Garuda Indonesia Berhenti Terbangkan Boeing 737-8 MAX untuk Sementara

Baca: Ditjen Hubud Kemenhub Lakukan Inspeksi, Larang Terbang Sementara Boeing 737-8 MAX

Baca: Kembali Makan Korban, Pesawat Boeing 737 Max 8 Dilarang Terbang di RI untuk Sementara

Polana menambahkan, Inspeksi akan dimulai pada Selasa 12 Maret 2019.

Apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.

Sejauh ini, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737-8 MAX sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu pasca kecelakaan JT610, bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat.

"Sejauh ini, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737-8 MAX sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu pasca kecelakaan JT610, bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat," ujar Polana.

Ditjen Hubud terus berkomunikasi dengan Federal Aviation Administration (FAA), untuk memberikan jaminan bahwa seluruh pesawat Boeing 737 – 8 MAX yang beroperasi di Indonesia laik terbang.

Pemerintah China meminta maskapai-maskapai domestik untuk sementara waktu tidak menerbangkam pesawat Boeing seri 737 Max 8.

Ini menyusul jatuhnya pesawat Boeing jenis tersebut milik Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019).

Dilansir dari Bloomberg yang mengutip media setempat Caijing, Senin (11/3/2019), kabar tersebut diungkapkan sumber dari industri penerbangan China yang tak disebut identitasnya.

Sejumlah maskapai China mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max 8 dalam jajaran armadanya.

Maskapai China Southern Airlines Co, misalnya, mengoperasikan 16 pesawat Boeing 737 Max 8 dan 34 unit lain dalam tahap pemesanan.

Sementara itu, maskapai China Eastern Airlines Corp memiliki 13 unit dan Air China Ltd memiliki 14 unit.

Data Boeing pada Januari 2019 pun menunjukkan, sejumlah maskapai China telah membeli pesawat Boeing 737 Max 8, antara lain Hainan Airlines Holdings Co dan Shandong Airlines Co.

Keputusan pemerintah China untuk tidak menerbangkan pesawat Boeing 737 Max 8 dipandang memberi pengaruh terhadap reputasi Boeing.

Sebab, maskapai China mencakup 20 persen dari total pengiriman pesawat Boeing 737 Max 8 hingga Januari 2019.

Adapun pesawat seri 737 Max 8 menyumbang hampir sepertiga dari laba operasional Boeing dan diperkirakan bakal menyumbang 30 miliar dollar AS terhadap pendapatan tahunan pabrikan pesawat tersebut.

Produksi pesawat Boeing 737 Max 8 pun dinaikkan menjadi 57 unit per bulan pada tahun ini.

Sebagai informasi, pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET302 jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya.

Sebanyak 157 orang di dalam penerbangan tersebut tewas. Ini adalah kecelakaan kedua yang menimpa Boeing 737 Max 8 dalam lima bulan terakhir.

Pada Oktober 2018, pesawat serupa milik Lion Air jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

Perwakilan Boeing menyatakan tengah mempersiapkan tim teknis untuk membantu investigasi jatuhnya pesawat naas milik Ethiopian Airlines tersebut. Pesawat yang jatuh itu baru dikirimkan pada November 2018.

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maskapai Apa Saja yang Masih Terbangkan Boeing 737 MAX 8?", https://internasional.kompas.com/read/2019/03/12/06533751/maskapai-apa-saja-yang-masih-terbangkan-boeing-737-max-8
Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Veronika Yasinta

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved