Jepang di Mataku
JEPANG, siapa yang tidak mengenal negara dengan julukan Negeri Sakura ini. Tentu saja kita semua tahu. Negara ini adalah negara yang dikenal dengan
Mungkin ini yang membuat pelajar di Jepang lebih matang pribadinya.
Hal kedua dan ini adalah topik yang menarik untuk dibahas, yaitu budaya antre yang mereka miliki.
Mereka tidak egois atau mementingkan diri sendiri.
Pada saat kejadian gempa bumi di Jepang pada tahun 2011, meski jumlah makanan dan minuman terbatas, mereka membeli dengan cara antre dan tertib.
Selain itu, menurut pengamatan saya, masyarakat Jepang sadar kebersihan dan peduli pada sekitar.
Rasa kemanusiaan mereka tinggi.
Hal lain yang paling saya senangi dari masyarakat Jepang lainnya, mereka adalah masyarakat yang disiplin dan menghargai waktu.
Saya pernah melihat beberapa berita bagaimana petugas kereta api harus meminta maaf kepada penumpang kereta karena kereta api datang terlambat beberapa detik saja.
Di sekeliling saya, saya sangat jarang menemui seseorang yang tidak menunda-nunda waktu.
Ada, tapi mungkin sangat sedikit, mungkin satu atau dua.
Penduduk Jepang juga merupakan orang yang ramah dan sangat menghargai orang lain.
Mereka akan memberi hormat jika bertemu satu sama lain, suka tersenyum, atau sekedar menyapa.
Satu lagi yang paling penting, orang Jepang bukan merupakan orang yang suka mencampuri urusan orang lain.
Kelebihan mental masyarakat Jepang hal yang jarang ditemui di Indonesia, jika ada pejabat negara yang ketahuan korupsi mereka akan sangat malu.
Bahkan mereka memilih untuk mengundurkan diri.