Aksa Mahmud Tetapkan Masjid Cheng Hoo Jadi Venue Tetap Festival Barzanji Tahunan
Aksa Mahmud (74), menetapkan Masjid Cheng Hoo di Jl Danau Tanjung Bunga sebagai venue (lokasi acara) tetap Festival Barzanji
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Founder Bosowa Corporation sekaligus Insiator Festival Barzanji dan Talqin Berbahasa Bugis 2019, HM Aksa Mahmud (74), menetapkan Masjid Cheng Hoo, di Jl Danau Tanjung Bunga No 62, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan sebagai venue (lokasi acara) tetap syiar Islam ini.
Hal itu dikatakan HM Aksa Mahmud dalam memberikan sambutan resmi tanpa teks di acara pembukaan Festival yang digelar dalam rangka HUT 46 Bosowa Corporation, Sabtu (9/3/2019).
Aksa Mahmud meminta panitia festival ini sudah mempersiapkan acara untuk tahun 2020.
Baca: Ketua Bawaslu Jeneponto Lantik Tiga Panwaslu Kecamatan Hasil PAW, Ini Nama-namanya
Baca: Pemkab Luwu Belum Bayarkan Gaji Bidan Desa PTT Terangkat PNS 2018 Lalu, Ini Upaya Wabup
Baca: Lowongan Kerja BUMN untuk SMA dan S1 Semua Jurusan Login & Buat Akun di rekrutbersama.fhcibumn.com
"Persiapannya lebih matang, kalau tahun ini hanya 2 minggu (persiapan), nanti persiapannya 2 bulan, dan jadikan Masjid Ceng Hoo lokasi tetap penyelenggaraan," kata Aksa.
Aksa dan istrinya menunjukkan perhatian besar di event yang diikuti 52 santri dari 14 pesantren dari 8 kabupaten di Sulsel.
Keduanya hadir sejak pembukaan pukul 09.00 wita, hingga penutupan pukul 17.00 wita.
Acara ditutup dengan makan malam bersama di RM Lae-Lae, Jl Datu Museng, Makassar.
Tanggal 12 April 2019 mendatang, Masjid Cheng Hoo tepat berusia 365 hari. HM Aksa bercerita, masjid ini dibangun untuk mengembangkan syiar Islam dan membangun generasi Islam berkarekter moderat.
Menurutnya selama ini, warga Tionghoa di Indonesia hanya dikenal non Muslim. Padahal, Islam di Indonesia dibawa pedagang dari Tiongkok.
"Pak JK dan saya waktu itu dalam kapasitas Ketua Dewan Masjid Indonesia ketemu, Ketua Umum PITI berdiskusi bahwa Islam Indonesia itu dibawa oleh Jenderal Cheng Hoo. Itulah kenapa arsitektur masjid di Rembang (Jawa Tengah) seperti bentuk bangunan di China." kata Aksa.
Lalu Aksa bercerita istrinya Hj Ramlah Kalla Aksa, meminta izin untuk menggunakan lahan milik keluarga mereka di Tanjung Bunga.
"Saya baru tahu, ternyata istri saya diam-diam memakai uang tabungannya sendiri untuk bangun mesjid Cheng Hoo. Saya baru tahu, nanti mau diresmikan," katanya.
Sebagai penghargaan atas upaya syiar itu, prasasti Masjid Cheng Hoo di lantai II, nama yang tercantum dan bertanda tangan adalah nama istrinya, berikut tanggal peresmian 25 Rajab 1439 Hijriyah.
Di lantai I ada aula serbaguna. Komunitas, kelompok mahasiswa, majelis taklim, saban pekan menggunakan masjid ini untuk kepentingan syiar Islam.