Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hariyadi Kaimuddin: Kereta Api di Sulawesi Belum Prioritas, Ini Alasannya

Untuk pembangunan kereta api, kata dia, belum prioritas. "Karena barang yang diangkut juga belum banyak," kata Hariyadi

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Manajemen Kalla Toyota melakukan kunjungan kekantor Tribun Timur di Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (25/6). Kunjungan yang dihadiri oleh CEO Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin. GM Marketing Kalla Toyota, Tarsimin dan Manajer Marketing Kalla Toyota, Aswan Amiruddin tersebut merupakan silaturahmi pasca Idul Fitri 1439 H. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah intens menjalin komunikasi dengan Menteri Sekertaris Kabinet Jepang, Mr Yoshihide belum lama ini.

Tidak lain membahas kerja sama antar Sulsel dengab pemerintah Jepang. Tidak hanya mengembalikan konsulat jenderal Jepang di Makassar yang saat ini statusnya kantor perwakilan.

Pun meminta kepada pemerintah Jepang untuk membantu dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, salah satunya pembangunan kereta api Sulsel dan monorel di kota Makassar.

Baca: Selayar Hujan Ringan, Tinggi Gelombang 2 Meter

Baca: Siapkan Payung, Sungguminasa Diguyur Hujan Lokal Hari Ini

Baca: Luwu Utara Diprediksi Berawan Hari Ini

Selain itu, mengadopsi sistem Michino Eki yaitu supermarket Jepang yang dibangun oleh pemerintah namun diisi oleh hasil pertanian petani dan produk UKM masyarakat.

Dan sekaligus melaporkan mengenai kerja sama budidaya ikan dengan Wajima Project dan rencana pengiriman alumni perikanan di Sulsel untuk persiapan SDM-nya.

Menanggapi hal tersebut, CEO Kalla Oto, Hariyadi Kaimuddin menilai, apa yang dicanangkan Nurdin Abdullah terbilang relevan.

"Seperti supernarket Jepang dan kerja sama budi daya ikan bisa menaikkan daya beli masyarakat di bidang yang memang menjadi sektor utama masyarakat Sulsel," ujarnya.

Namun untuk pembangunan kereta api, kata dia, belum prioritas. "Karena barang yang diangkut juga belum banyak," kata Hariyadi, Jumat (8/3/2019).

Namun ia menegaskan ini soal prioritas saja. "Tetapi kalo ada anggaranya, yah bagus saja," katanya.

"Ini terbilang mubasir kalau dari Manado ke Makassar. Karena tidak jelas juga barang apa yang akan diangkut dan kalau orang juga hanya sedikit penduduk Sulawesi," ujarnya.

Ia pun berharap, semoga upaya yang dirintis Gubernur bisa segera diwujudkan.(Tribun-Timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Ar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved