Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Apa Itu Hari Raya Nyepi, dan Rangkaian Ibadahnya

Dalam perayaan umat Hindu itu, Bali yang masyarakatnya mayoritas Hindu akan terlihat sepi tanpa aktivitas selama seharian.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
SANOVRA JR
Sejumlah umat Hindu mengarak Ogoh-ogoh pada upacara Melasti di Pantai Akkarena, Makassar, Sulawesi Selatan, Boneka raksasa berbentuk monster yang melambangkan sifat buruk itu diarak untuk menetralisir kekuatan negatif agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung dengan damai dan hening. 

4. Nyepi

Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian atau empat pantangan.

Empat pantangan itu yakni amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelangunan (tidak bersenag-senang).

5. Ngembak Geni

Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas diadakan acara Dharma Santi seperti saat ini.

Yadnya dilaksanakan karena kita ingin mencapai kebenaran.

Dalam Yajur Weda XIX. 30 dinyatakan, Pratena diksam apnoti, diksaya apnoti daksina.

Daksina sradham apnoti, sraddhaya satyam apyate.

Artinya, Melalui pengabdian/yadnya kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapat kemuliaan.

Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan, dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran.

Sesungguhnya seluruh rangkaian Nyepi dalam rangka memperingati pergantian tahun baru saka itu adalah sebuah dialog spiritual yang dilakukan oleh umat Hindu agar kehidupan ini selalu seimbang dan harmonis serta sejahtera dan damai.

Mekiyis dan nyejer atau ngaturang bakti di Balai Agung adalah dialog spiritual manusia dengan alam dan Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala manifetasi-Nya serta para leluhur yang telah disucikan.

Tawur Agung dengan segala rangkaiannya adalah dialog spiritual manusia dengan alam sekitar para bhuta demi keseimbangan bhuana agung bhuana alit.

Pelaksanaan catur brata penyepian merupakan dialog spiritual antara din sejati (Sang Atma) seseorang umat dengan sang pendipta (Paramatma) Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dalam din manusia ada sang din /atrnn (si Dia) yang bersumber dan sang Pencipta Paramatma (Beliau Tuhan Yang Maha Esa).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved