Siapa Jenderal Polisi Bintang 3 & Bintang 4? Disebut di ILC Tadi Malam Saat Bahas Kasus Andi Arief
Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane membuat pernyataan mengejutkan dalam acara talkshow Indonesia lawyers Club (ILC TVOne)
Dia juga memastikan kebenaran foto yang menunjukkan ada sosok perempuan di dalam kamar hotel saat penangkapan Wasekjen Partai Demokrat itu.
Dirinya juga mendapatkan kiriman foto tersebut dari sumber terpercaya.
"Itu foto sangat valid dan kenapa foto itu keluar kita menilai ada perlawanan dari bawah ketika soal perempuan itu dibantah oleh humas (Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal)," ujarnya.
"Jajaran bawah kepolisian merasa kok kerja mereka diabaikan, disia-siakan sehingga bisa jadi foto itu mereka kirim termasuk dikirim ke saya juga dan itu sangat valid. Kemudian kita melakukan corsscheck terhadap perempuan itu benar adanya" katanya menambahkan.
Karni lantas memotong penjelasan Neta dan ingin memastikan nama sosok perempuan itu ke Neta.
"Perempuan itu namanya yang juga tersebar itu?" tanya Karni.
"Namanya yah nantilah polisi yang umumkan. Kapasitas kita menyampaikan bahwa ada perempuan. Dan kita mendapatkan informasi bahwa perempuan itu ada cepu. Artinya cepu itu informan Polisi," jawabnya.
Karni bertanya lagi. "Jadi maksud Anda perempuan ini yang menjebak dia," ujarnya. Tapi Neta menyebut keberadaan cepu itu untuk menjebak Arief.
"Jadi di dalam memberantas kejahatan polisi selalu mennggunakan cepu dan itu sah tidak dilarang untuk memberantas kejahatan dan informan digunakan. Dan kita dapat informasi Andi Arief ini sudah lama jadi TO (target operasi)," kata Neta.

Informan Polisi
Sebelumnya, Neta S Pane, mengatakan tidak transparannya dan tidak terbukanya polisi atas identitas seorang wanita yang berada di dalam kamar hotel bersama Andi Arief menimbulkan sejumlah kecurigaan dan berbagai dugaan.
Salah satunya, kata Neta S Pane, adalah bahwa wanita atau perempuan itu, merupakan informan atau cepu polisi.
Apapun profesinya, perempuan itu kata Neta, sangat mungkin sudah dijadikan informan atau cepu polisi untuk mengamat-amati Andi Arief.
"Saya duga sepertinya perempuan itu cepunya (informan-Red) polisi. Biasanya cepu memang langsung diamankan dan akan lolos dari jeratan hukum. Jika itu yang terjadi berarti ada penjebakan terhadap AA. Cepu atau informan, adalah bagian dari strategi aparat kepolisian untuk menciduk target operasi atau TO. Dan itu sah," kata Neta, kepada Warta Kota, Selasa (5/3/2019).
Bila memang perempuan itu adalah cepu atau informan polisi maka kata Neta, penangkapan Andi Arief ini sangat kuat adalah sebuah jebakan.