Sapa Alumni di Jepang, Prof Dwia Paparkan Capaian Unhas dan Ajak Alumni Berkontribusi
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu kembali menyapa alumni. Giliran alumni yang berada di Matsuyama Jepang
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu kembali menyapa alumni.
Giliran alumni yang berada di Matsuyama dan sekitarnya atau di Shikoku Island (Ehime, Kochi dan Kagawa), Selasa (5/3/2019).
Sebelumnya Unhas dan pemerintah Sulawesi Selatan melakukan perpanjangan MoU dengan Ehime University, Senin (4/3/2019).
Unhas Menyapa Alumni merupakan kegiatan berseri yang dilakukan untuk mengundang alumni peduli dan selau berkontribusi terhadap almamaternya dengan mendatangi kantong-kantong domisili alumni Unhas baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Demikian disampaikan Direktur Komunikasi atau Sekretaris Rektor Unhas, Suharman Hamzah PhD yang turut hadir di acara tersebut.
"Kegiatan menyapa alumni kali ini dilaksanakan Selasa, 5 Maret 2019 bertempat di ruang 215 Aidai Museum Kampus Ehime University Johoku, Matsuyama. Berlangsung dalam suasana kekeluargaan ala masyarakat Jepang," katanya melalui rilisnya, Rabu (6/3/2019).
Sekitar 40 alumni menghadiri kegiatan Unhas Menyapa Alumni.
"Alumni Unhas yang berada di Matsuyama dan sekitarnya memang didominasi oleh mahasiswa yang sementara melanjutkan pendidikan master maupun doktoralnya di kota tersebut," ujarnya.
Sementara, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan dua hal penting yaitu sesi Generasi Emas Indonesia 2045 dan sesi terkait capaian Unhas terkini.
"Pada sesi Generasi Emas Indonesia 2045, saya mengajak mahasiswa asal Indonesia untuk berkontribusi pada bangsa dan negara untuk mencapai Indonesia yang sejahtera 2045. Mengacu pada empat pilar visi Indonesia 2045 yaitu: SDM dan iptek, ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan," katanya.
Ia menjelaskan, setidaknya 10 tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yang dapat dipecahkan tentunya dengan pendekatan ilmu pengetahuan.
Turut ditekankan tantangan di era disrupsi khususnya terkait model bisnis, pekerjaan, pendidikan, aset dan virtual.
Prof Dwia tak lupa menyampaikan capaian Unhas terkini.
Termasuk menampilkan ringkasan prestasi dan kemajuan yang telah Unhas peroleh dalam mendukung peran strategis Unhas sebagai “hub” pendidikan tinggi Indonesia.
Tak terkecuali yang akan dicapai ditahun yang akan datang, tantangan Unhas menuju universitas kelas dunia, serta optimisme membangun Unhas dengan dukungan alumninya menjadi topik pembicaraan yang hangat.