Tambang Ilegal Marak, LSM Bumi Mentari Minta Pemkab Maros Serius Tindak Pelaku
Maraknya aktivitas tambang dan pembabatan lahan di Kecamatan Tompobulu, diprotes Direktur LSM Bumi Mentari, Ilham Lahiya, Selasa (5/3/2019).
Penulis: Ansar | Editor: Munawwarah Ahmad
Hal tesebut dikatakan Hatta Rahman saat meninjau lokasi banjir bandang Tompobulu.
Hatta didampingi beberapa pejabatnya, Minggu (3/3/2019).
Hatta menilai, air hujan dari hulu tidak mampu lagi diserap dengan dengan maksimal.
Hal itu disebabkan terjadinya kerusakan hutan dan tambang ilegal.
Hatta meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan pengusutan.
Pasalnya, selama ini, Pemkab tidak pernah memberikan adanya izin tambang di Tompobulu.
"Banjir terjadi karena adanya kerusakan hutan, penambangan tanpa izin, dan tidak direncanankan dengan baik. Banjir ini sudah kedua kalinya dalam satu tahun terjadi," kata Hatta.
Pihak Kepolisian diminta untuk segera bertindak dan menyeret para pelaku tambang ilegal.
Jika dibiarkan, maka kerusakan akan bertambah parah.
Para penambang telah melakukan pelanggaran berat.
Melakukan pengerukan tanpa terbatas di area pegunungan.
Banjir tersebut tiba-tiba datang dengan sangat deras.
Pemukiman warga yang berada di bantaran sungai rusak karena derasnya arusnya air.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Baca: Tambang Ilegal Marak, Ansor Desak Bupati dan Polres Maros Usut Pelaku
Baca: Diduga Terlibat Tambang Ilegal, Oknum Polisi Diperiksa Propam, Ini Hasilnya
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: