Pegadaian Buka Bank Sampah Tukar Emas di Kecamatan Manggala Makassar, Ini Tujuannya
Gerai bank sampah tular emas Pegadaian Bersih-Bersih PT Pegadaian (persero) diresmikan di Kecamatan Manggala, Makassar.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Pegadaian Bersih-Bersih PT Pegadaian (persero) kembali hadir di Sulawesi.
Gerai bank sampah tular emas itu diresmikan di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel.
Program tersebut merupakan bentuk upaya perseroan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dengan memilah sampah menjadi tabungan emas.
Direktur Utama PT Pegadaian, Kuswiyoto mengatakan, program tersebut merupakan upaya konsisten Pegadaian untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Makassar agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membangun Bank Sampah.
Bank Sampah di Kecamatan Manggala, Makassar adalah Bank Sampah ke-16 yang dibangun oleh Pegadaian setelah berhasil dilaksanakan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
"Program Pegadaian Bersih-Bersih ini merupakan yang kedua kalinya di Makassar, yang sebelumnya di Kelurahan Jongaya pada tahun lalu. Program Bersih-Bersih ini bertujuan untuk mengajak masyarakat akan peduli terhadap lingkungan dengan membangun Bank Sampah," katanya.
"Pada prosesnya nanti, pihak kami akan membantu memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah, kemudian ditukar menjadi tabungan emas," tambahnya di sela peresmian Bank Sampah Sektoral Clean & Gold, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/3/2019).
Kuswiyoto menyatakan mengubah sampah menjadi emas dapat meningkatkan nilai perekonomian, karena masyarakat dapat memanfaatkan sampah rumah tangga dan ditukar menjadi tabungan emas.
Ia juga menambahkan Bank Sampah di Kecamatan Manggala, merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pegadaian yang bertajuk Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan.
"Untuk membantu memaksimalkan Bank Sampah di Kecamatan Manggala ini, Pegadaian memberikan Sarana Operasional Bank Sampah Senilai Rp 234.971.000," ujarnya.
Pegadaian memilih Kota Makassar sebagai lokasi Program Bersih-Bersih, karena volume sampah yang cukup besar.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) tahun 2018, jumlah sampah ditimbun TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sebesar 1.000 ton per hari dan Jumlah Sampah Tidak Terkelola sebesar 425 ton per hari.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menyampaikan apresiasinya kepada Pegadaian dan Program Pegadaian Bersih-Bersih.
Ia berharap adanya Bank Sampah ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan nilai ekonomi masyarakat Makassar.
"Adanya Bank Sampah di Kecamatan Manggala ini dapat membuat seluruh masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Karena seperti yang kita tahu, sampah yang tidak dipilah dan diolah akan membuat lingkungan menjadi tercemar, dan menjadi sarang penyakit," katanya.
Usaha yang dilakukan oleh Pegadaian ini patut ditiru oleh perseroan lainnya tambah Syamsu. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: