Ini Wilayah di Kota Makassar yang Pertisipasi Pemilihnya Paling Rendah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Endang Sari menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di Kota Makassar.

Hal tersebut disampaikan Endang Sari, berkaca pada partisipasi pemilih dalam Pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwalkot) 2018.

Rendahnya partisipasi pemilih di Kota Makassar, disampaikan Endang Sari saat menjadi pembedah buku, "Pengantar Hukum Pemilihan Umum," karya dosen Fakultas Hukum Unhas, Fajlurrahman Jurdi, Selasa (5/3/2019).

Bedah buku tersebut digelar di Aula Harifin A Tumpa Fakultas Hukum Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan KM 10, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

"Wilayah di Kota Makassar yang terendah partisipasi pemilihnya pada Pilwalkot lalu yakni Kecamatan Tamalate," kata Endang Sari, kepada tribun-timur.com.

Selain Tamalate, kata dia, wilayah Kecamatan Tamalanrea, utamanya Kelurahan Tamalanrea Indah dan Tamalanrea Jaya juga rendah partisipasi pemilihnya.

Komisioner KPU Makassar yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas itu menambahkan, daerah yang partisipasi pemilihnya sangat rendah berdasarkan pemetaan KPU Makassar, seperti wilayah sekitar kampus, kawasan pertokoan, pergudangan, dan daerah transit bagi pekerja.

Termasuk kata dia, kawasan pecinan, serta perumahan elite, seperti di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang.

"Ini mirisnya kami, karena wilayah yang partisipasi pemilihnya rendah, disumbang oleh orang-orang terdidik, selain pekerja, pedagang, kawasan elite. Kita sama-sama mengamini bahwa kualitas penyelenggaraan pemilu, salah satunya dilihat dari partisipasi pemilih dan seberapa cerdas pemilihnya," ujarnya.

Endang berharap, partisipasi pemilih di Kota Makassar dapat meningkat pada Pemilu 2019 mendatang, agar dapat melahirkan pemimpin, dan wakil rakyat berkualitas.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: