Usut Keterlibatan Oknum Polisi, Propam Tinjau Lokasi Tambang Ilegal di Tompobulu Maros
Iptu Hamzah meninjau lokasi tambang di Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, untuk memastikan keterlibatan oknum polisi.
Penulis: Ansar | Editor: Imam Wahyudi
Dg Sompa merupakan salah satu korban banjir akibat luapan sungai tersebut. Sejumlah alat hias pengantin maupun tenda terowongan rusak terendam banjir.
Ekskavator kuning milik Medi juga masih berada di daerah tambang. Ekskavator berhenti beroperasi setelah banjir melanda.
Daeng Sirua mengatakan, banjir bandang tersebut datang dengan cepat. Hal itu disebabkan dari luapan sungai yang berada di belakang rumahnya.
Saat hujan reda, banjir juga perlahan surut. Dia menyebut, tambang ilegal menjadi penyebab banjir.
"Kami tidak pernah menyangka banjir datang. Hujan memang deras tapi tidak lama. Makanya kami heran. Kami curiga, banyak penambang di atas," katanya.
Sabtu malam kemarin, banjir bandang setinggi dua meter menerjang pemukiman warga.
Banjir tersebut merupakan luapan sungai Tompobulu yang tidak mampu menahan debit air. Air pasang, setelah Maros diguyur hujan.
Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka-luka pada peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar