Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Profil Risman Adnan Mattotorang, Direktur Samsung R&D Institute, Pria Makassar
Risman lahir di Makassar pada tahun 1975 dan pada usia enam tahun harus mengikuti orang tuanya yang hijrah ke kota Poso Sulawesi Tengah untuk bekerja.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Risman Adna Mattotorang merupakan lelaki asal Sulawesi yang mendulang kesuksesan dalam dunia digital.
Ia adalah Direktur di Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN Indonesia).
Risman lahir di Makassar pada tahun 1975 dan pada usia enam tahun harus mengikuti orang tuanya yang hijrah ke kota Poso Sulawesi Tengah untuk bekerja.
Setelah menamatkan bangku SMP, tepatnya pada tahun 1990 ia pindah ke Makassar.
Sama seperti anak kecil pada umumnya, ia memiliki banyak mimpi dan cita-cita.
“Saya ingin menjadi tantara, ilmuan, pengusaha, tergantung inspirasi saya,” katanya kepada Tribun Timur, saat di wawancarai via whatsapp, Minggu (3/3/2019).
Sarjana FIsika
Perjalanan karirnya, diawali dengan menjadi seorang ahli fisika. Ia lulus menjadi sarjana FIsika di FMIPA Fisika, Universitas Indonesia, Jakarta.
Yang kemudian dilanjutkan dengan gelar master, masih di fakultas yang sama.
Setelah mendapatkan gelar master, ia ingin melanjutkan jenjang Pendidikan PhD.
Namun terkendala waktu dan lebih mengutamakan keluarga, ia harus menunda keinginannya tersebut.
Pilihannya tersebut malah membawa keberuntungan bagi Risman sapaan akrabnya.
“Karena itu, saya melepas kesempatan mengambil PhD dan bekerja. Untungnya, saya segera mendapat pekerjaan sebagai software engineer dan dari situ, perjalanan saya dimulai.” Tuturnya.
Mulai Suka IT
Ketertarikannya dalam dunia IT dimulai pada saat ia menggeluti bisnis warnet usai menyelesaikan S2.
“Saat itu saya benar-benar tertarik mempelajari bagaimana sirkuit elektronik dapat menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, memungkinkan kita untuk berbagi informasi, dan memberi saya kesempatan untuk belajar dari orang lain,” katanya.
Berjalannya waktu, ia kemudian jatuh cinta pada dunia digital yang sampai saat ini di gelutinya.
Karir
Dalam hidupnya ia mengalami titik balik perjalanan karir, hingga membuatnya sukses.
Pertama, pada tahun 2000 ketika ia memutuskan untuk meninggalkan karier akademis sebagai dosen dan asisten riset di UI.
“Momen yang mengajarkan saya bahwa hal terpenting dalam hidup adalah keluarga. Perjalanan hidup saya pasti akan sangat berbeda jika saat itu saya memilih mengejar PhD,” jelasnya.
Kedua, ketika ia menjadi manager di Microsoft pada tahun 2006.
Sebelumnya selama 6 tahun , ia hanya perlu fokus pada performa kerja pribadi sebagai Individual Contributor.
“Regional Manager saya saat itu—beliau juga adalah mentor saya—mengenali kemampuan kepemimpinan saya dan mempromosikan saya sebagai Director of Evangelism di Microsoft Indonesia,” katanya.
Pada titik ini Risman belajar memahami pentingnya kepemimpinan dan manajemen.
Salah satunya adalah dengan memberi pengaruh pada orang lain sehingga mereka menjadi lebih baik.
Ketiga, muncul setelah 10 tahun berkarier di Microsoft.
Ia telah menangani bidang yang sama selama bertahun-tahun.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang baru. Saya juga menemukan bahwa minat saya terhadap sains dan riset masih berkobar. Karena itu, ketika Samsung menawarkan peluang memimpin tim R&D dan engineering di Indonesia, saya langsung menerimanya.” katanya.
Dari seluruh perjalanan karirnya tersebut, menghantarkannya menjadi sosok yang patut menjadi inspirasi dan meraih kesuksesan hingga sederet penghargaan.
“Saya punya beberapa penghargaan dari periode saya berkarier di Microsoft, tapi saya pribadi tidak menganggap itu sebagai pencapaian pribadi, tapi itu adalah prestasi tim. Mencapai target tahunan atau KPI tidak saya anggap sebagai achievement karena saya memang dibayar untuk itu,” jelasnya.
Ia sempat memecahkan rekor Museum Rekor Indoneseia (MuRI) untuk Software Hackathon terbesar dan periode terpanjang di Indonesia.
Baginya, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia dengan penduduk usia produktif yang sangat tinggi, Indonesia berpotensi untuk mencapai peningkatan ekonomi melalui industri digital.
Ia yakin Indonesia mampu menjadi raksasa digital di Asia setelah China.
Sektor industri digital seperti eCommerce, eLogistic, Fintech, AgriTech, Digital Health, EduTech, masih relatif terbuka untuk inovasi-inovasi baru berbasis teknologi.
Akan lahir lebih banyak lagi perusahaan layanan digital yang berbasis teknologi software, pengolahan data dan kecerdasan buatan.
“Tentu saja akan membuka banyak lapangan perkerjaan baru bagi anak-anak muda yang berbakat dalam sains dan teknologi. Saya melihat itu sebagai kesempatan besar untuk semua orang, baik mahasiswa, pekerja maupun pengusaha. Sebagai pemerhati sains dan teknologi informasi, saya ingin berkontribusi dengan cara menginspirasi anak-anak muda agar dapat memanfaatkan momentum ini,” jelasnya.
Waktu untuk Keluarga
Meski memiliki aktifitas padat, disela-sela kesibukannya tidak membuatnya lupa kepada keluarga.
Ia mampu membagi waktu dan selalu memiliki waktu yang intens untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama.
“Senin sampai jumat saya bekerja. Biasanya pagi sampai malam sudah penuh dengan aktivitas kerja. Sabtu dan minggu fulltime dirumah bersama keluarga, kecuali saat ada perjalanan bisnis keluar kota,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga selalu menyempatkan waktu untuk bersosialisasi baik dengan rekan kerja dan teman-teman terdekat.
“Kadang ada saat saya tidak bisa diganggu, misalnya saat membaca atau berpikir. Masalahnya, saya membaca lebih dari 3 jam per hari,” katanya.
Selalu menargetkan diri untuk sempurna dalam pekerjaan, namun ia memiliki tujuan hidup sederhana.
“Saya ingin hari ini lebih baik dari kemarin. Setiap hari saya ingin pastikan itu terjadi,” tuturnya.
Ia memegan teguh prinsip untuk selalu memberi pengaruh positif dan bermanfaat kepada keluarga, sahabat, rekan kerja, dan relasi bisnisnya.
Dari sekian banyak yang telah dicapainya, banyak sosok dan tokoh yang menginspirasinya.
“Ibu saya menanamkan disiplin sejak kecil. Ayah saya suka bercerita tentang orang-orang besar waktu saya kecil,” katanya.
Saat mengenyam bangku Pendidikan S1 dan S2 ia didik langsung oleh Prof. Rosari Saleh dari Fisika UI dan saat S3 oleh Prof. Chan Basaruddin dari Ilmu Komputer UI.
“Selain itu saya juga sangat terinspirasi dengan ilmuan-ilmuan besar seperti Richard Feynman dan Albert Einstein. Saya juga suka banyak membaca buku biografi seperti tentang Nabi Muhammad, Bill Gates, Warrant Buffet dan Steve Jobs,” katanya.
Satu hal yang selalu ia tekankan dalam hidup, kegagalan selalu menjadi guru dan keberhasilan sebagai mentor.
“Banyak momen yang terjadi, tapi saya merasa lebih banyak gagal hingga saat ini. Keberhasilan terbesar saya adalah saat bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama keluarga dan sahabat terdekat,” katanya.
Data Diri
Nama: : Risman Adnan Mattotorang
Lahir: Makassar, 29 April 1975
Orang Tua: : Muh. Arsjad Dg. Nontji dan Wardiani Anwar
Istri: Rinny Fitria Ardiyani
Anak:
- Raffy Aulia Adnan Mattotorang
- Razka Athallah Adnan Mattotorang
- Raesah Aleyya Adnan Mattotorang
Hobi: Membaca, Berenang, Memanah, Naik Gunung
▪ Riwayat Organisasi
Researcher, Universitas Indonesia, Lab Fisika Zat Padat (1995 – 2000)
Karir:
- Lead Software Engineer, PT. Praisindo Dotkom (2000 – 2003)
- Lead Software Engineer, Petrolink Services Ltd (2003 – 2004)
- Developer Evangelist, Microsoft Indonesia (2004 – 2008)
- Technical Evangelist, Microsoft Asia Pacific (2008 – 2010)
- Director Developer & Platform, Microsoft Indonesia (2010 – 2014)
- Director, SW Research & Development, Samsung R&D Indonesia (2014 – Now)
Riwayat Pendidikan
o SMP Negeri 2, Palu (1987-1990)
o SMA Negeri 2, Makassar(1990-1993)
o FMIPA Fisika, Universitas Indonesia S1 (1993-1998)
o FMIPA Fisika, Universitas Indonesia S2 (1998-2000)
o Ilmu Komputer, Universitas Indonesia S3 (2015-Sekarang)