Petir di Indonesia, Ternyata Paling Berbahaya di Dunia! Ini Dia Lokasi dan Fakta-faktanya
Petir di Indonesia, Ternyata Paling Berbahaya di Dunia! Ini Dia Lokasi dan Fakta-faktanya
Sebagai gambaran betapa petir membuat PLN merugi: dalam sebulan ada tujuh - delapan trafo PLN rusak. Padahal untuk memperbaikinya dibutuhkan biaya sekitar Rp150-an juta.
Baca: Ada Apa? Malam-malam, Dua Sukhoi Kejar Pesawat Boing di Langit Makassar
Baca: Cara Wagub Bangkitkan Kembali Pariwisata Sulsel yang Sempat Populer
Akibat pemadaman listrik, PLN Depok juga kehilangan (kWh yang tidak terjual) sekitar 0,5% pendapatan dari hasil penjualan, atau sekitar Rp150 juta akibat padamnya listrik.
Secara keseluruhan, kerugian akibat petir dalam tahun 2001 senilai Rp1,1 miliar, dan kerugian karena kerusakan trafo Rp1 miliar.
Atas dasar itulah Zoro melakukan penelitian dan kemudian melakukan langkah pengamanan sehingga kerugian bisa ditekan.
Pengamanan yang dilakukan adalah memasang arrester alias "penangkap" petir untuk menyamakan perbedaan potensial listrik yang dibawa petir dengan tanah, melakukan perbaikan grounding alias pentanahan, serta pemasangan kawat tanah.
Tentu saja, proses itu akan memakan waktu dan dana yang tidak sedikit. Tapi hasilnya memang terlihat.
Pada semester pertama 2002, kerugian karena petir Rp373 juta, dan kerugian karena kerusakan trafo Rp264 juta. Atau dalam persentase, kalau biasanya kerugian tahunan di atas dua digit, dari semester pertama tahun itu sudah terlihat, bisa ditekan hingga 9,8%.
Bukan cuma-tanggung jawab PLN
Petir, peristiwa yang merupakan bagian dari sirkuit global, adalah persoalan yang cukup kompleks. Hadi Suhana menekankan, masalah petir ini terlalu besar kalau hanya ditangani oleh PLN.
Maka tak sekali-dua pihaknya melakukan penyuluhan, pengawasan, dan pendidikan masyarakat walau tidak secara langsung. Misalnya mengajarkan cara pentanahan yang baik bagi pembangunan rumah, juga aneka petunjuk pengamanan lainnya.
Perlu dipahami bahwa petir menyambar karena mencari persamaan potensial. Petir yang menyambar ke tanah, jika tidak menemukan potensial yang sama, akan keluar lagi mencarinya.
Yang dicari apa saja yang bersifat sebagai konduktor. Benda atau makhluk hidup seperti manusia.
Baca: Komitmen Zona Integritas, PN Majene Tekad Wujudkan Peradilan Agung
Baca: Jadi Juara, Durian Kaluppang Bakal Dipatenkan Sebagai Durian Khas Enrekang
Makanya, jika suatu saat Anda kebetulan berada di dekat petir, segeralah rapatkan kedua kaki. Sebab kaki yang terbuka akan membedakan potensial dan memungkinkan arus listrik petir melompat di antaranya.
Masyarakat sendiri sebenarnya sudah memiliki kearifan lokal dalam menghadapi petir ini. Di Pondok Petir, Sawangan, Depok, misalnya.
Di Kelurahan Pondok Petir yang terdiri atas dua dusun, empat RW, dan 13 RT ini ada nasihat turun temurun ketika hujan turun. Seperti segera masuk rumah. Kalaupun berteduh di bawah pohon, misalnya, tidak boleh memegang pohon.