Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Petir di Indonesia, Ternyata Paling Berbahaya di Dunia! Ini Dia Lokasi dan Fakta-faktanya

Petir di Indonesia, Ternyata Paling Berbahaya di Dunia! Ini Dia Lokasi dan Fakta-faktanya

Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribunnews
ilustrasi petir 

Gerakan angin itulah yang menyebabkan pembentukan awan petir dengan kerapatan dan sambaran petir sangat tinggi.

Hari guruh terbanyak di dunia

Zoro mengibaratkan Bumi sebagai kapasitor. Antara ionosfer dan Bumi, jika langit cerah, ada arus listrik yang mengalir terus-menerus, dari ionosfer yang bermuatan positif ke Bumi yang bermuatan negatif.

Tapi Bumi tidak terbakar, karena ada awan petir yang bermuatan listrik positif maupun negatif sebagai penyeimbang. "Yang positif turun ke Bumi, dan yang negatif naik ke ionosfer," kata Zoro.

Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi.

Baca: Ada 4 Kasus Tersambar Petir hingga Tewas Terjadi Selama 3 Bulan Terakhir di Wilayah Sulsel!

Baca: 3 Bulan Terakhir, 4 Nyawa Melayang Gara-gara Tersambar Petir! Baca 10 Tips Agar Selamat dari Petir

Dalam terminologi Perusahaan Listrik Negara (PLN), instansi yang paling sering menanggung kerugian karena petir, sambaran dibedakan menjadi tiga jenis yang semuanya didata. Selain sambaran positif dan sambaran antarawan, ada juga sambaran negatif, yakni lompatan listrik dari Bumi ke ionosfer.

Dalam catatan PLN Depok, sepanjang tahun 2001 terjadi 340 kali sambaran positif, 8.520 kali sambaran negatif, dan 1.151 sambaran antarawan. Kekuatan maksimum yang tercatat 290,2 kA.

Sambaran negatif yang jumlahnya jauh lebih tinggi daripada sambaran positif atau antarawan, diduga karena kandungan besi tanah di Depok terbilang tinggi.

ilustrasi petir
ilustrasi petir (ist)

Penelitian ahli geologi UI mendapati tingginya kandungan besi di sekitar Depok, khususnya di danau buatan di Kampus UI.

Menurut Zoro, sambaran petir di Depok terjadi hampir sepanjang tahun. Yang tertinggi pada bulan Maret, April, dan Mei, atau pada musim hujan. Sambaran agak mereda di bulan Februari.

Mengutip data yang didapat pada laboratorium yang dipimpin Zoro di ITB, Jaringan Deteksi Petir Nasional, Indonesia memiliki hari guruh (hari terjadinya petir dalam setahun) 200 hari.

Sementara Brasil 140 hari, Amerika Serikat 100 hari, dan Afrika Selatan 60 hari.

Menekan kerugian

Kuatnya petir membuat PLN menderita kerugian. Trafo terbakar, jaringan putus, pemadaman listrik sehingga sejumlah KWh tak terjual, sampai peralatan elektronika rumah tangga rusak.

Dari data yang ada, keluhan konsumen dan kerusakan instalasi PLN, 75% disebabkan oleh petir.

Sumber: Suar.id
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved