Gempa Hari ini- Flores Timur Diguncang 4,5 Magnitudo, BMKG Sebut Akibat Sesar Flores Back Arc Thrust
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKH mencatat Gempa Bumi tektonik mengguncang wilayah Flores Timur, Senin (4/3/2019) pagi.
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat Gempa Bumi tektonik mengguncang wilayah Flores Timur, Senin (4/3/2019) pagi.
Hal tersebut diumumkan BMKG lewat akun ofisial instagram @infobmkg
Dari hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 06:51:47 WITA dengan kekuatan 4,5 Magnitudo.
Baca: BREAKING NEWS: Gempar 5,1 SR Guncang Sigi Sulteng Terasa di Sulbar
Baca: Luwu Utara Diguncang Gempa Berkekuatan 4,2 SR, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa Hari ini- Usai Sumatera, Kini di Tanah Jawa, Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang 3,2 Magnitudo
Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 8.13 LS dan 122.95 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Barat Laut Flores Timur dengan kedalaman 24 km.
Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru, Kupang Robert Owen Wahyu SSi menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas ini sesar Flores Back Arc Thrust. .
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Larantuka sebesar II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 07:18 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android @infobmkg).
Baca: Rocky Gerung Sudah 2 Pekan Tak Muncul di ILC TV One, Kini RG Ungkap Kebiasaan Jelek di Acara Itu
Baca: Kala Puisi Neno Warisman Disebut Sadis dan Biadab, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra Puisi
Baca: Putuskan Luna Maya, Reino Barack Bertekuk Lutut di Depan Syahrini, Aku Melamarmu dengan Bismillah
Gempa di Unaaha dan Donggala
Sehari sebelumnya, gempa juga mengguncang dua wilayah lain di Indonesia.
Pada hari Minggu, 03 Maret 2019, pukul 18.52.18 WITA di sebelah TimurLaut Unaaha Kabupaten Konawe diguncang gempabumi tektonik.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia SSi mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan 4,4 magnitudo.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.72 LS dan 122.12 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17.6 km TimurLaut Unaaha, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lawanopo di TimurLaut Kabupaten Konawe Utara.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Unaaha Kab. Konawe II MMI, Wanggudu Kab. Konawe Utara II – III MMI/
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 19.10 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain Unaaha, gempa bumi tektonik juga mengguncang Donggala, Palu, Singi dan Poso, Sulawesi Tengah.
Baca: Rocky Gerung Sudah 2 Pekan Tak Muncul di ILC TV One, Kini RG Ungkap Kebiasaan Jelek di Acara Itu
Baca: Kala Puisi Neno Warisman Disebut Sadis dan Biadab, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra Puisi
Baca: Putuskan Luna Maya, Reino Barack Bertekuk Lutut di Depan Syahrini, Aku Melamarmu dengan Bismillah
Pada Hari Minggu, 3 Maret 2019, pukul 17.45.07 WIB, wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Poso diguncang gempabumi tektonik.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmay Triyono menjelaskan, dari hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,1 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,7.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,45 LS dan 120,12 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah tenggara Kota Donggala, Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas sesar Palu Koro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar geser mengiri (sinistral strikeslip).
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kota Palu, Kab Sigi, Kab Donggala bagian selatan dan Kab Poso bagian barat dalam skala intensitas III MMI dan di Mamuju Tengah II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 18.11 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.(*)
(Anita Kusuma Wardana/Tribun Timur)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: Rocky Gerung Sudah 2 Pekan Tak Muncul di ILC TV One, Kini RG Ungkap Kebiasaan Jelek di Acara Itu
Baca: Kala Puisi Neno Warisman Disebut Sadis dan Biadab, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra Puisi
Baca: Putuskan Luna Maya, Reino Barack Bertekuk Lutut di Depan Syahrini, Aku Melamarmu dengan Bismillah