Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemuda Sulsel Bakal Deklarasi Tolak Golput Sore Ini, Ini Alasannya!

Jaringan Millenial Nusantara menggelar Diskusi Publik dengan tema "Optimisme Kaum Muda Sulawesi Selatan Menyambut Pesta Demokrasi Pemilu 2019

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Munawwarah Ahmad
Muh Hasim Arfah
Juru Bicara Dialog Publik, Janwar Karim 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jaringan Millenial Nusantara menggelar Diskusi Publik dengan tema "Optimisme Kaum Muda Sulawesi Selatan Menyambut Pesta Demokrasi Pemilu 2019 yang Aman, Damai,Tanpa Hoax dalam Bingkai Semangat Anti Golput" di Panrita Coffee, Jl Talasalapang No.47 B, Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulsel, Kamis (28/2/2019).

Selesai acara, para pembicara dan pemuda akan Deklarasi Millenial Sulsel menolak Golongan Putih (Golput) dan wujudkan Pemilu damai.

Bakal menjadi pembicara yakni Ketua DPD KNPI Sulawesi Selatan, Imran Eka Saputra, Akademisi Wakil Dekan 3 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Dr Muh Hasrul SH, MH, Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi PDIP, Rudy Pieter Goni, Pegiat Media Sosial Sulawesi Selatan, Rahmat Indra Sakti; dan Komisioner Bawaslu Kota Makassar, Zulfikarnain.

Founder Millenials Voice Project akan menjadi Andi Mattuju.

Juru Bicara Dialog Publik, Janwar Karim mengatakan, acara ini bakal menghadiri para pemuda di Sulsel.

"Kita ingin para kaum milenial berpartisipasi pada pesta demokrasi Indonesia lima tahunan yakni Pemilihan Umum (Pemilu)," kata Wakil Sekretaris DPD KNPI Kota Makassar ini.

Ia mengungkapkan, pemuda juga harus menjadi generasi optimis untuk pembangunan bangsa dan negara ke depan.

Sejarah Golput
Istilah golput pertama kali muncul jelang Pemilu, 5 Juli 1971.

Pemilu itu adalah pesta demokrasi pertama di era Orde Baru.

Kala itu, Golongan Karya (Golkar) pertama kali ikut sebagai peserta Pemilu.

Aktivis Arief Budiman atau Soe Hok Djin, pencetus istilah ini jelang Pemilu 1971.

Ia adalah seorang aktivis demonstran Angkatan '66 bersama dengan adiknya, Soe Hok Gie.

Pada waktu itu ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di Jakarta.

Kini Arief mengajar sebagai Guru Besar di Universitas Melbourne, Australia.

Dari data Pemilu, jumlah golput naik dari 48,3 juta orang pada Pilpres tahun 2009 ke 58,9 juta orang di Pilpres 2014.

Baca: Inilah Orang yang Dicari Polda Sulsel, Segera Laporkan! Waspadai Oknum Dokter Kecantikan Abal-abal

Baca: Hasil Liga Inggris Dini Hari Tadi & Klasemen Lengkap Liverpool, MU, Arsenal,Menang Besar & Video Gol

Baca: 300.821 Siswa Dipastikan Tak Lulus SNMPTN 2019, Jangan Lupa Daftar UTBK Jika Ingin Ikut SBMPTN 2019

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

 

Follow juga akun instagram tribun-timur.com:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved