Mulai 1 Maret, Penderita Kanker Usus Beli Obat Tak Lagi Ditanggung BPJS Kesehatan, Alasannya?
Mulai 1 Maret, Penderita Kanker Usus Beli obat Tak Lagi Ditanggung BPJS Kesehatan, Alasannya ini
Kedua, cetuximab yang digunakan untuk pengobatan kanker kolorektal (kanker usus besar).
Untuk jenis obat bevasizumab, dalam keputusan menteri tersebut, sudah tidak masuk dalam formularium nasional obat yang ditanggung BPJS Kesehatan.

Sementara, pada Mei 2018, Guru besar kedokteran UI, Prof Aru Wisaksono Sudoyo, mengatakan jumlah penderita kanker kolorektal (usus besar) sudah mencapai 10% dari semua jenis kanker atau sekitar 1,4 juta orang yang menderita penyakit tersebut.
Diperkirakan, pada 2019, akan terjadi kenaikan angka kejadian kanker yang sangat besar di negara berkembang.
Penderita penyakit kanker tersebut terus meningkat seiring dengan perubahan lingkungan dan gaya hidup.
Bahkan, di Indonesia, kanker kolorektal sudah bercokol di urutan ketiga kanker yang paling sering menyerang, setelah paru dan payudara.
"Bahaya kanker lebih besar daripada AIDS dan HIV. Angkanya terus bergulir. Terutama kanker kolorektal, yang meningkatnya cukup tinggi," kata Aru.
Aru menjelaskan, kanker ini erat kaitannya dengan kerentanan genetik dan lingkungan. Artinya, gaya hidup sangat memengaruhi keganasan kanker kolorektal.
Bahkan sebagian besar bersifat sporadis dan hanya sebagian kecil bersifat herediter.
"Kejadian kanker ini berubah dengan zaman," ucapnya.
Baca: LIVE STREAMING Manchester United vs Liverpool, Liga Inggris Malam Ini, Nonton di Ponsel Tanpa Buffer
Baca: Daftar Harga Xiaomi Terbaru di Februari 2019, Cek Disini Dulu Sebelum Beli Handphone Baru

Bahkan kejadian kanker kolorektal di Indonesia semakin meningkat. Di mana lebih dari 30% penderitanya adalah kaum muda yang berada di usia produktif atau di bawah 40 tahun.
Baca: LIVE STREAMING Manchester United vs Liverpool, Liga Inggris Malam Ini, Nonton di Ponsel Tanpa Buffer
Baca: Daftar Harga Xiaomi Terbaru di Februari 2019, Cek Disini Dulu Sebelum Beli Handphone Baru
"Peningkatan kanker kolorektal karena gaya hidup, terutama kebiasaan makan dan merokok, yang belum berkurang," ujarnya.
Kanker kolorektal bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat. Kanker menjadi masalah kesehatan terbesar di dunia, khususnya di Indonesia.
Angka kejadian kanker akan meningkat sampai 80%pada 2030. "Kalau tidak ditanggulangi secara serius, bisa sebanyak itu peningkatannya," tuturnya.
Sementara obat kanker usus tak lagi ditanggung BPJS.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Mulai Tanggal 1 Maret 2019, Obat Kanker Usus Tak Lagi Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan