Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Jurnalis Senior yang Melarang Nonton ILC? Ini Pengakuan Rocky Gerung & Reaksi Karni Ilyas

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan ada larangan untuk menonton program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tv One.

Editor: Ilham Arsyam
Tribunnews
Rocky Gerung di ILC 

Bukan hanya nama, tetapi beberapa argumen Rocky Gerung seperti 'kitab suci fiksi', 'akal sehat', dan lainnya beberapa kali disebutkan. 

Pada intinya, para filsuf ini hanya ingin ilmu filsafat duduk pada tempatnya di segala kondisi, termasuk dalam perpolitikan nasional. 

Rocky Gerung
Rocky Gerung (youtube Indonesia Lawyers Club)

Di awal acara, para filsuf sudah mengambil kesimpulan mengenai praktik filsafat belakangan ini yang cenderung dinilai mengalami distorsi. 

Distorsi itulah yang disebut sebagai pembusukan filsafat. 

2 bentuk pembusukan filsafat yang telah terjadi, yakni : 

1. Filsafat digunakan  untuk mencucisifikasi kepentingan politik dan kelompok tertentu tanpa konfrontasi, dan apakah hal tersebut menyumbang pada tenos (tujuan) dari semua politie, yaitu kohabitasi yang berkedamaian, atau kebaikan bersama.

2. Filsafat dilacurkan sebagai alat subsistence atau mata pencaharian semata, dan bukan lagi sebagai sebuah art of thinking sebagaimana praktek filsuf yunani kuno bahwa filsafat adalah art of thinking.

Filsuf dari STF Driyarkara, Akhmad Sahal, menerangkan bahwa Filsuf selalu harus duduk di tengah dalam berbagai hal, termasuk dalam perpolitikan. 

Filsuf harus mencari kebenaranya dengan cara tak boleh ada satu pihak pun yang merasa paling benar sendiri. 

Segala perdebatan harus dihadirkan untuk menemukan kebenaran. Begitulah cara filsafat bekerja.

Hanya dengan cara itu filsafat mampu mencari kebenaran yang sebenarnya.  

Sementara itu, Filsuf dari Universitas Indonesia, Donny Gahral Adian, mengapresiasi betul acara 'Menolak Pembusukan Filsafat' yang mampu menyeret para filsuf kelar dari perpustakaan, dan berbicara ke publik.

Donny menyebutnya dengan para filsuf turun ke jalanan. 

Filsuf UI, Donny, yang diminta jadi saksi ahli oleh polisi dalam kasus kitab suci fiksi rocky gerung.
Filsuf UI, Donny, yang diminta jadi saksi ahli oleh polisi dalam kasus kitab suci fiksi rocky gerung. (youtube Dokas AlumniSTFDriyarkara)

"Jadi keluar dari tempat persembunyiannya, keluar dari bacaan-bacaan beratnya, dan turun ke ruang publik," kata Donny. 

Donny lalu mengatakan bahwa dia  ingat di abad pertengahan ada terms filsafat sebagai ansilatheologia, filsafat sebagai hamba sahaya teologia. 

"Dan saat ini kita menemukan orang filsafat itu sudah menjadi ansilapolitika, hamba sahaya politik. Hanya membenarkan kepentingan politik, dan bukan mencari kebenaran seperti dikatakan teman saya Kiai Sahal tadi," kata Donny.

Lebih lanjut Donny mengatakan seharusnya seorang filsuf menjadi penerang dalam konsep-konsep yang sumir. 

Hal itu akan membuat orang bisa bertukar pikiran dengan ide-ide yang jernih. 

"Bukan retorika, bukan sophistry yang sebenarnya adalah sesuatu yang tidak ada harganya dimata kebenaran," ucap Donny.

"Ruang publik adalah tempat pikiran dipertukarkan dalam iklim perdebatan yang bebas dari kekuasaan dan uang," ujar Donny. 

"Jadi tidak ada kuitansi di dalam perdebatan, saya juga menolak kalau dibayar nanti, mas pras. tolong ya, buat nambahin konsumsi aja. Saya tambahin malah," kata Donny. 

"Filsuf itu kalo berdebat harus pro bono," tambah Donny. 

Donny Gahral Adian dan Rocky Gerung di ILC
Donny Gahral Adian dan Rocky Gerung di ILC (ILC)

"Ya saya kira konsep itu sudah banyak dipercakapkan, para filsuf-filsuf modern sudah banyak bicara tentang  publis fear ini sebagai ruang opini dibangun.Kebenaran dipertukarkan, bukan diperjualbelikan, bukan tempat pikiran-pikiran palsu diedarkan , dan akal sehat diselewengkan," ucap Donny .

"Jadi saya mengimbau para filsuf yang turun ke ruang tamu. Para filsuf yang menjamu tamu-tamunya di ruang publik. Menjamu tamu ekonomi, menjamu tamu politik, menjamu tamu sosial dan budaya, untuk berhenti mengumbar pikiran-pikiran palsu di ruang publik," ujar Donny.

"Berhenti mengumbar pikiran-pikiran yang sebenarnya hanya selubung, hanya pelapis, dari siasat atau syahwat politik. Berhenti merusak demokrasi. Stop menggunakan filsafat untuk merusak demokrasi. Biarkan kekuasaan betul di tangan rakyat, bukan di tangan siasat, bukan di tangan retorika," kata Donny.

"Bukan di tangan orang-orang yang menghipnotis publik dengan kata-katanya seolah agung tapi maknanya tidak ada. Jangan terpukau dengan kata-kata yang indah, tapi sebetulnya penuh dengan inkonsistensi," ujar Donny.

"ke persoalan jalan. Lagi bicara kitab suci, tiba-tiba jalan tol itu tidak menghubungkan atau membelah. Ini sebuah belokan yang mengagetkan dan kurangajar. Kalau mau menjadi ansilapolitika ya sudah, resmikan saja menjadi arbitator dan propagandator untuk kepentingan kelompok tertentu. Jangan klaim as philosipher. Turunkan saja kefilsafatan anda dari filsuf menjadi ahli propaganda. Ttu lebih pas. Karena tidak menerangi apa-apa, malah menggelapkan akal sehat. Membuat filsafat punya umat sekarang. Ini pertama dalam sejarah filsafat punya umat," ujar Donny. 

(TribunWow.com)

 
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved