4 Siswa Pengeroyok Bujang sekolah di SMP Takalar, Bukan Siswa Biasa! Guru BK Ungkap Sisi Negatifnya
4 Siswa Pengeroyok Bujang sekolah di SMP Takalar, Bukan Siswa Biasa! Guru BP Ungkap Sisi Negatifnya
4 Siswa Pengeroyok Bujang sekolah di SMP Takalar, Bukan Siswa Biasa! Guru BP Ungkap Sisi Negatifnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Dewan Guru di Sekolah Menengah Pertama 2 Galesong atau SMPN 2 Galesong, Takalar menggelar rapat guru, Selasa (12/2/2019).
Rapat dewan guru sekolah ini membahas nasib empat siswa pengeroyok bujang sekolah di SMPN 2 Galesong hingga babak belum.
Siswa yang dibahas dalam rapat tersebut, semuanya laki-laki. Merea adalah NRA (12), MI (12), AD (12), dan A (12).
Baca: Siswa Keroyok Bujang Sekolah, Guru BK SMPN 2 Galesong: Jika Siswa Ini Tak Pindah, Saya yang Pindah
Baca: VIDEO: Komentar Kepsek SMPN 2 Galesong Sebelum Penentuan Nasib Pengeroyok Bujang Sekolah
Korban pemukulan yang merupakan bujang sekolah berstatus Honorer, Faisal Dg Paulle (38) juga dihadirkan.
Orangtua siswa yang turut memukul, Muh Rasul Dg Sarrang (48) juga dipanggil untuk hadir siang ini.
Di dalam ruang guru, kepala SMPN 2 Galesong, TribunTakalar.com meminta keterangan dua guru bimbingan konseling (BK).
"NRA (12) hampir setiap hari dipanggil ke ruang konseling. MI (12) juga pernah," ujar Sukmawati SPd (24), guru bimbingan konseling (BK).
Bimbingan Khusus
Keterangan juga diberikan Syamsuddin H Sitaba SPd (50) sebagai guru bimbingan konseling kelas 3 di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar, Sulsel.
Syamsuddin menyampaikan jika dua dari empat siswa pelaku pengeroyokan memang perlu bimbingan khusus.
Baca: Soal Kabar Mundur dari Liga 1, Begini Pernyataan dari Perseru! Kubu PSM Makassar Fokus Benahi Tim
Baca: Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele
"Bisa dibilang mereka nakal. Hampir semua guru mengeluh," ujar, Syamsuddin.
Syamsuddin sudah menjadi guru konseling selama 20 tahun lebih dan mengabdi di SMPN 2 Galesong.
"Seringkali dalam proses pembelajaran, mereka tidak menghargai guru. Suka bolos. Kadang kalau guru mengajar, mereka suka keluar-masuk." Tambahnya.
"Keberhasilan mendidik hanya terjadi jika terjalin antara guru dan orangtua," ujarnya.
Minta Dipindah
Guru BK Kelas 3 SMPN 2 Galesong Selatan Syamsuddin Sitaba (50), menyampaikan pendapatnya pada rapat dewan guru Selasa Siang (12/2/2019).
Pada rapat itu, Syamsuddin menyampaikan, pada hari kejadian, Sabtu (9/2/2019) sore, ia tidak hadir.
Baca: Di Hadapan Gubernur, Syamsari Kitta: Hentikan Tambang di Perairan Takalar, Lakukan di Bili-bili
Baca: Lomba Vlog dan Selfie Hammock Meriahkan HUT ke-59 Takalar
Tapi, ia mengaku jika beberapa kali sempat menangani siswa Pengeroyok Bujang Sekolah Faisal Dg Paulle, yakni NRA (12), MI (12), A (12) dan AD (12).
Di rapat penentuan nasib Siswa tersebut, Syamsuddin Sitaba menyampaikan pendapat pribadinya yang cukup mengejutkan.
"Anak ini lebih baik dipindahkan. Kalau tidak, mungkin saya yang lebih baik pindah," tuturnya.
"Saya tidak dendam kepada keempat siswa ini," Ujar Syamsuddin Sitaba SPd, saat rapat dewan guru berlangsung.
Baca: M Rahmat Belum Pasti Tampil di Babak 16 Besar Piala Indonesia
Baca: Marko Simic Striker Persija Jakarta Ditahan Polisi di Bandara Australia Karena Berbuat Tak Senonoh!
"Saya anggap mereka sudah seperti anak saya sendiri. Hanya saja, kalau pendapat pribadi saya, mereka lebih baik pindah," tegasnya.
"Tapi yang menentukan adalah hasil rapat dan keputusan akhir yang disepakati bersama," tegasnya. (*)
Laporan Wartawan TribunTakalar.com, @syahrul_padli.