Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

INACA Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat, Masyarakat Masih Mengeluh, Lion Air Buka Suara

Mahalnya harga tiket pesawat sejumlah rute penerbangan masih dikeluhkan mahal oleh masyarakat.

Editor: Anita Kusuma Wardana
BOEING
INACA Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat, Masyarakat Masih Mengeluh, Lion Air Buka Suara 

"Karena airline juga butuh 'hidup' dan itu salah satu sebabnya kenapa (tiket masih mahal). Sebenarnya tidak terlalu tinggi, masih batas wajar," kata Pramesti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Minggu (10/2/2019).

Pramesti menjelaskan, meskipun harga tiket pesawat masih dianggap mahal, namun yang jelas besarnya masih sesuai dengan paraturan pemerintah, yakni berdasarkan ketentuan PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Perhitungan Formula Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkut Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri.

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait hal ini.

Ilustrasi. Pesawat udara Lion Air parkir di apron Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulsel.
Ilustrasi. Pesawat udara Lion Air parkir di apron Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulsel. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Kalau harga tiket selama ini tidak ada melanggar, masih sesuai dengan PM 14 Tahun 2016," ujarnya. Mengenai sepinya penumpang pesawat, Pramesti menyebutkan hal itu biasa.

Kondisi seperti ini berlangsung setiap tahun di Tanah Air dan negara lain. Secara perlahan, kondisinya akan berubah dan membaik.

"Kalau penurunan hampir setiap tahun, di dalam penerbangan itu terutama di Indonesia (pada) Januari dan Februari memang low season. Itu hampir siklus tahunan, nanti Maret mulai meningkat," sambungya.

Beberapa waktu lalu, mahalnya tiket pesawat menjadi sorotan publik. Apalagi kemudian muncul kebijakan pengenaan bagasi berbayar, meskipun sejumlah maskapai membatalkannya.

Tiket pesawat yang mahal diduga menjadi penyebab utama lesu atau sepinya pengguna moda trasnportasi akhir-akhir ini.

Bandara Sultan Hasanuddin Sepi

Dampak kenaikan harga tiket pesawat domestik disusul bagasi berbayar semakin nyata.

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros, semakin sepi.

AirNav Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center ( MATSC) mencatat, lalu lintas pesawat di SHIAM sejak serangan “wabah tiket", Desember 2018, berdampak pada menurunnya intensitas take off dan landing pesawat.

“Penurunannya di angka 15 persen. Angka pastinya berapa, nanti kita sampaikan. Namun kenaikan tarif pesawat menjadi penyebab utama,” kata GM AirNav Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center ( MATSC), Novy Pantaryanto, saat bertandang di redaksi Tribun Timur, Jl Cenderawasih nomor 430, Makassar, Sabtu (9/2/2019) petang.

GM AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto 
GM AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto  (Fahrizal/Tribun)

Menurutnya, aktivitas pesawat pada Januari 2019 bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu terjadi penurunan double digit.

Bahkan, bila dibandingkan rerata aktivitas pesawat per hari di 2018 dengan aktivtas pada Sabtu (9/2/2019) sangat jauh penurunannya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved