Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syekh Abdul Somad (SAS) Dapat Hikmah & Pesan Spiritual dari Habib Luthfi, Mbah Moen & Gus Solah

Abdul Somad dapat gelar Syekh Abdul Somad setelah bertemu Maulana Habib Luthfi bin Yahya salah satu Mursyid Tarekat Mu'tabarah Nahdlatul Ulama (NU)

Editor: Mansur AM
FACEBOOK
Syekh Abdul Somad mencium tangan Maulana Habib Luthfi bin Yahya setelah dibaiat Tarekat 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ustaz Abdul Somad (UAS) kini dapat disapa Syekh Abdul Somad (SAS).

Abdul Somad dapat gelar Syekh Abdul Somad setelah bertemu Maulana Habib Luthfi bin Yahya salah satu Mursyid Tarekat Mu'tabarah Nahdlatul Ulama (NU).

Setelah menemui Maulana Habib Luthfi, SAS juga bertemu kiai sepuh NU, KH Maemun Subair atau Mbah Moen. Selanjutnya SAS bertemu Pembina Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid.

Perjalanan SAS menemui tiga tokoh ini diunggah di Instagram resmi. SAS juga menulis pelajaran Hikmah dan pesan-pesan spiritual dari pertemuan dengan kiai sepuh NU.

SAS juga ziarah ke makam tiga serangkai kiai khos yang berpengaruh di Indonesia dan lingkungan Nahdliyyin; Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisyri Syansuri.

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

Dirangkum tribun-timur.com, berikut Hikmah dan pesan-pesan spiritual yang berkesan bagi SAS

1. Hikmah dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya

SILATURRAHIM KE HABIB LUTHFI BIN YAHYA

1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin

2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu

3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin

4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna

5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"

6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah

Pekalongan,
3 Jumadil Akhir 1440
8 Februari 2019

2. Hikmah dari Mbah Moen

SOWAN KE MBAH MOEN

1. Awalnya akan silaturrahim ke Pesantren Al-Anwar Sarang, tapi taqdir berkata lain. Dari Pati pukul 06.00 Shubuh, mesti sampai kediaman Gus Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah) pukul 08.00, karena Mbah Moen akan ke Jakarta.

2. Rasanya tidak mungkin, tapi barokah KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Afifuddin mempertemukan kami dengan Mbah Moen.

3. Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik taqdir, ketetapan Allah itu indah, memohon doa dan barokah.

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

4. Belajar ilmu tawadhu' dari beliau, "Saya ini bukan Kiyai, saya ini awam", Masya Allah.

3. Hikmah dari KH Salahuddin Wahid

BERTEMU GUS SOLAH

Dalam perjalanan ini diizinkan Allah menginjakkan kaki ke Pesantren Tebu Ireng, silaturrahim dengan keluarga Gus Solah dan Pesantren. Pesan Gus Solah, "Lihat titik persamaan, jangan perbesar perbedaan"

Jombang,
4 Jumadil Akhir 1440
9 Februari 2019

4. Ziarah 3 Serangkai Kiai Khos Nahdlatul Ulama

TIGA SERANGKAI

1. Alhamdulillah, walau tidak bertemu saat mereka masih hidup, dapat ziarah ke makam mereka; Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisyri Syansuri.

2. Mereka telah lama wafat, tapi suara lantunan Al-Qur'an, zikir dan doa tetap tak henti dibacakan santri-santri dan peziarah di atas pusara mereka. Bagaimana dengan kita nanti?

3. Mereka pernah hidup, kita masih. Mereka makan minum, kita juga. Tapi hidup mereka berkualitas. Hidup sekali, tapi berarti. Hidup sekali lagi, menuai hasilnya.

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

Ustaz Abdul Somad berkeliling sejumlah tempat akhir-akhir ini. Mulai dari bertemu Habib Luthfi bin Yahya, Mbah Moen hingga menyambangi Gus Solah di Pesantren Tebu Ireng.

Dibait Habib Luthfi Resmi Dipanggil Syekh Abdul Somad

Dai kondang Ustaz Abdul Somad kini punya panggilan resmi; Syekh Abdul Somad.

Tak tanggung-tanggung, panggilan Syekh Abdul Somad disampaikan langsung Maulana Habib Luthfi Bin Yahya.

Juga terungkap fakta ternyata UAS punya silsilah keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW.

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

SILATURRAHIM KE HABIB LUTHFI BIN YAHYA

1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin

2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu

3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin

4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna

5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"

6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah

Pekalongan,
3 Jumadil Akhir 1440
8 Februari 2019

Demikian keterangan foto di atas di akun resmi Instagram @ustadzabdulsomad

Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Shomad atau yang akrab disapa UAS, berkunjung ke kediaman Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, Jumat (8/2/2018).

Kunjungan UAS ke kediaman Habib Lutfi di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu didampingi beberapa orang.

Satu di antaranya Ustadz Arif Chasanul Muna, rekannya semasa menuntut ilmu di Mesir.

UAS datang untuk berbaiat thariqah kepada Habib Luthfi yang merupakan Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Nahdlatul Ulama.

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

Arif menuturkan, Habib Luthfi memproklamirkan panggilan baru UAS dengan nama depan Syaikh.

“Penjelasan KH Fadlolan Musyaffa yang juga hadir dalam kunjungan, Habib Luthfi memanggil UAS dengan nama Syaikh Abdus Shomad,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (9/2/2019).

Ia menuturkan, Habib Luthfi meminta panggilan ustadz tidak lagi dipakai UAS dikarenakan tidak seperti ulama NU.

“Penjelasan Kyai Fadholan yang juga hadir di ruangan Habib bersama UAS, saya kira sudah cukup representatif,” paparnya.

Arif menjelaskan, UAS bersama Habib Luthfi dan beberapa ulama berkumpul di dalam ruangan.

Hampir sepanjang pembicaraan, para hadirin menggunakan bahasa Arab.

“Tapi saya mohon maaf sebesar-besarnya, terikat janji di ruangan Habib Luthfi. Jadi saya tidak bisa memberikan komentar,” tambahnya.

UAS mengunjungi kediaman Habib Luthfi di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2019).
UAS mengunjungi kediaman Habib Luthfi di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2019). (IST)

Dilansir dari situs resminya, Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah adalah organisasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thariqah.

JATMAN merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah, yang merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ala Ahlussunah Wal Jama’ah yang telah dirintis dan dikembangkan oleh para salafus shalihin, yang bersumber dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Malaikat Jibril Alaihi Salam atas petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanad yang muttasil.

JATMAN merupakan suatu sarana bagi para Mursyidin/Khalifah untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat sekaligus sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antar sesama penganut ajaran Thariqah dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan keihlasan didalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru Mursyid/Khalifah.

Thariqah ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Swt melalui tahapan-tahapan/maqamat.

Adapun JATMAN didirikan di Tegalrejo Magelang pada 16 Rabi’ul Awal 1377 H atau 10 Oktober 1957.

Sementara itu, penjelasan mengenai kunjungan UAS ke kediaman Habib Luthfi disampaikan secara gamblang oleh KH Fadlolan Musyaffa dalam akun Facebook-nya.

Berikut penjelasan pengasuh Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang tersebut:

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

Saya mendampingi UAS sowan Maulana Habib Lutfi, Pekalongan.

Tdk menduga ternyata Habib Lutfi, sangat senang dan memeluknya dg memanggilnya Syekh Abdus Samad.

Dari detik itulah Habib Lutfi, memproklamirkan harus memanggil dg panggilan Syekh Abdus Samad (tdk boleh dipanggil Ustad lagi, karena seperti tdk ulama NU, kata Habib Lutfi).

Satu jam lbh membanggakan Syekh Abdussamad. beliau sambil mengharap banget, pd syekh Abdus Samad, utk siap ikrar membesarkan NU, Kader NU yg sdh kapabel dan punya segalanya, bahkan tdk hanya ilmu yg mumpuni, tapi nasab yg tinggi dari kakeknya syekh Abdurrahman, ulama Riau, seorang mursyid Toreqoh Syatthoriyah di Sumatra.

Sekalipun Syekh Abdus Samad, sebelumnya telah baiat dua Thoreqoh Syatthoriyah dan Naqsabandiyah, namun Habib Lutfi, menyarankan mengamalkan wiridan thoreqoh naqsabandiyah dan membaiatnya lagi.

Syekh Abdus Samad jg didukung sepenuhnya dlm cara berdakwah yg bisa menjawab permasalahan salafi wahabi dg hujjah yg sangat bijak dan ilmiyah.

Habib sampai bilang : "saya beckup antum sepenuhnya, siapa yg berani menghalangi..."

Kita butuh persatuan ulama perekat umat, bukan malah cari perbedaan.

Sekalipun ada orang NU yg tdk sejalan dg antum, biarkan.

Kalau NU tdk mau antum, akan saya masukkan di struktur pengurus JATMANU (Jamiyah Toreqoh Mutabaroh Nahdlatul Ulama)... Antum siap kan..? " Dijawab: Hadir u'murni ya Maulana".

Habib Lutfi berkata, sambil menepuk paha syekh Abdus Samad: "Dah yajri dam min Rasulillah SAW" (nih Syekh Samad mengalir darah Rasulillah).

Itu mengisaratkan nasab yg tinggi sampai Rasulillah, sekalipun nasabnya terputus lewat nasab keturunan perempuan.

Ternyata Syekh Abdus Samad ini, dari rumah sdh bawa map yg isinya 4 lembar kertas HVS ditulis tangan silsilah sanad Thoreqoh dari buku karya kakeknya yg telah di tahqiq muqobalah dg beberapa kitab tasawuf.

Rupanya Syekh Abdus Samad ini nyocokkan nama2 sanad thoreqoh NU.

Habib Luthfi sangat hafal sanad sampai Rasulullah SAW.

Ziarah ini menjadikan Syekh Abdus Samad, seperti kembali pulang ke pangkuan Ulama Nahdliyin asli habitat ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyah, terbukti dirubahnya panggilan USTADZ menjadi SYEKH, baiat Thoreqoh dan diskusi Sanad Thoreqoh Mu'tabaroh An-Nahdliyah.

Bismillah moga ziarah masyikhoh NU ini berkah utk semua Allahumma amin.

Fadlolan Musyaffa

 

Sejak diunggah 12 jam lalu, status KH Fadlolan Musyaffa ini sudah dibagikan 820-an kali dan mendapat 220-an komentar.

Ribuan netizen juga memberikan likes dan emoticon lain atas status tersebut. (Tribun-timur.com/Tribun Jateng)

Baca: Banyak Jenderal & Kolonel Nganggur Kerjanya Upacara Tiap Hari, Komentar Salim Said & Jubir TNI

Baca: Air Azzikra Milik Ustad Arifin Ilham Ada di Mobil Dinas Presiden Jokowi, Ternyata Ini 11 Manfaatnya

Baca: Spesifikasi, Harga Samsung Galaxy M20 yang Baru Diluncurkan, Cukup Bersahabat

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved