Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Perkawinan Sedunia, 140 Pasutri Misa Syukur di Paroki Santo Fransiskus Assisi Makassar

Misa yang digelar dalam rangka memperingati Hari Perkawinan Sedunia 2019 ini, diikuti 140 pasangan suami istri (pasutri)

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
fahrizal/tribun-timur.com
Uskup Agung Makassar Mgr Johannes Liku Ada' memimpin Misa Syukur di Paroki Santo Fransiskus Assisi Makassar, Jl Letjend Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Uskup Agung Makassar, Mgr Johannes Liku Ada' memimpin Misa Syukur di Paroki Santo Fransiskus Assisi Makassar, Jl Letjend Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/2/2019).

Misa yang digelar dalam rangka memperingati Hari Perkawinan Sedunia 2019 ini, diikuti 140 pasangan suami istri (pasutri) dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Toraja, Parepare, Palopo, dan Bulukumba.

Ketua Panitia Hari Perkawinan Sedunia, Robby Gosal mengatakan, kegiatan itu digelar setiap tahun oleh umat Katolik, sebagai kegiatan keagamaan yang memang telah diatur oleh Keuskupan Roma.

"Ini kali kedua dilaksanakan di Makassar, tapi kalau di daerah lain sudah sering. Ini tujuannya memperingati Hari Perkawinan Sedunia, yang memang sudah ditetapkan dari Roma," ungkap Robby.

Menurut Robby, peringatan Hari Perkawinan Sedunia rutin dilaksanakan setiap pekan kedua Februari.

"Sudah ditetapkan bahwa pekan kedua Februari, Bapa' Paus menganjurkan semua umat Katolik untuk memperingati Hari Perkawinan Sedunia, tanggalnya bebas yang penting dilaksanakan di pekan kedua Februari," jelas dia.

Selain Misa Syukur, panitia juga menyiapkan acara ramah tamah, serta pemberian penghargaan bagi pasutri yang usia pernikahannya telah memsuki 40 tahun atau lebih.

"Kami mengadakan Misa Syukur sekaligus ramah tamah di Paroki ini, tahun lalu kita adakan di Mariso, tahun depan kami belum tahu di mana. Selain Misa Syukur, juga ada ramah tamah, terus kami kasih penghargaan ke pasutri yang usia pernikahannya sudah 40 tahun ke atas, yang belum di atas 40 juga kami kasih souvenir," ucap dia.

Spesialnya lagi, kata Robby, pasutri yang pernikahannya di atas 40 tahun, akan diberi bingkai foto ukuran 10 R, yang ditandatangani langsung oleh Uskup Agung Makassar, Mgr John Liku Ada'.

Menurut Robby, Hari Pernikahan Sedunia bermakna sebagai bentuk penghargaan antar pasutri, juga sebagai ibadah untuk menyempurnakan pernikahan mereka.

"Maknanya supaya kita bisa menjunjung nilai perkawinan kita agar saling menghargai. Temanya adalah One Another, menyayangi satu sama lain. Kita dipanggil untuk saling menyempurnakan, kita sadar bahwa kita tidak sempurna, untuk kita pertahanakan perkawinan sebagai sesuatu yang sakral," jelas dia.

Tahun ini, kata Robby, terjadi peninhkatan jumlah pasutri yang ikut, dimana tahun lalu atau ketika kali pertama dilaksanakan di Makassr, hanya diikuti 60 pasutri.

"Tahun lalu cuma 60 pasutri, tahun ini yang daftar 140 pasutri, tapi kami yakin sebenarnya masih banyak pasutri yang belum sempat mendaftar," pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved