Habib Luthfi: Syekh Abdul Somad Mengalir Darah Nabi, Silsilah UAS Ternyata Kakek Mursyid Tarekat
Tak tanggung-tanggung, panggilan Syekh Abdul Somad disampaikan langsung Maulana Habib Luthfi Bin Yahya
TRIBUN-TIMUR.COM - Dai kondang Ustaz Abdul Somad kini punya panggilan resmi; Syekh Abdul Somad.
Tak tanggung-tanggung, panggilan Syekh Abdul Somad disampaikan langsung Maulana Habib Luthfi Bin Yahya.
Juga terungkap fakta ternyata UAS punya silsilah keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW.
Baca: Selfi Juara DA Asia 4 dan LIDA 2018, Lihat Bagaimana Kondisi Rumahnya Kini, Foto Ini Jadi Bukti
Baca: TERPOPULER: Ustaz Maulana Tak Bisa Jawab saat Istri Larang Nikah Jelang Wafat, Permintaan Terakhir
Baca: Apa Solusinya? Ratusan Jenderal dan Kolonel TNI Tanpa Jabatan Cuma Ikut Apel & Reaksi Jubir TNI
SILATURRAHIM KE HABIB LUTHFI BIN YAHYA
1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin
2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu
3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin
4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna
5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"
6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah
Pekalongan,
3 Jumadil Akhir 1440
8 Februari 2019
Demikian keterangan foto di atas di akun resmi Instagram @ustadzabdulsomad
Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Shomad atau yang akrab disapa UAS, berkunjung ke kediaman Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, Jumat (8/2/2018).
Kunjungan UAS ke kediaman Habib Lutfi di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu didampingi beberapa orang.
Satu di antaranya Ustadz Arif Chasanul Muna, rekannya semasa menuntut ilmu di Mesir.