Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar' Dibalas Romahurmuziy 'Katanya Bela Ulama, Tapi Menista Kiai'
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy membalas puisi buatan politisi Gerindra, Fadli Zon
TRIBUN-TIMUR.COM-Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy membalas puisi buatan politisi Gerindra, Fadli Zon, Rabu (6/2/2019).
Lewat akun Twitter-nya, Gus Romy menulis empat Puisi sebagai 'serangan balik' atas puisi Doa yang Ditukar milik Fadli Zon.

Termasuk pihak yang katanya membela agama, justru menghalalkan segala cara.
Berikut isi puisi pertama karya Romi yang diunggah pada Minggu (3/2/2019):
"Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela
Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya
Katanya hasil ijtima'
Baca qur'an pun kau hindari dg berbagai cara
Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia"
Selanjutnya, politisi berusia 44 tahun itu juga menulis soal betapa kasihannya umat Islam di Indonesia yang diatasnamakan membela agama.
Sebab, pihak itu juga menistakan syariat Islam sebab tak pernah menjalankan ibadah salat dan puasa.
Romi berani menulis hal seperti ini lantaran ia menyaksikannya.
"Sungguh kasihan umat Islam Indonesia
Diatas namai bela agama
Tuk dukung kelompoknya
Umat dibuat tak tahu dgn sengaja
Bahwa syariat Islam pun dinista
Karena solat & puasa Ramadhan pun tak dijalaninya
Kukatakan krn aku menyaksikannya
Semoga tobat dipilihnya
Meski politik sebabnya," demikian puisi kedua Romi.
Baca: Hasil Liga Inggris - Gasak Everton, Man City Gusur Liverpool dari Puncak. Lihat Cuplikan Gol
Romi juga menyindir lawan politiknya agar tak lagi membawa nama Tuhan, sementara salat 5 waktu dan puasa Ramadan, ditinggalkan.
Ia juga meminta agar pihak tersebut berhenti berlagak paling suci.
Sebab, pemimpin dalam Islam bukanlah sosok yang menghina ulama dan menakut-nakuti rakyatnya.
"Bukan maksud memilih pemimpin
Atas dasar ke-agama-an
Tp janganlah bawa2 Tuhan
Jika sholat 5 waktu blm dikerjakan
& puasa Ramadhan ditinggalkan
Hentikan smua narasi
Seolah kau paling suci
Krn pemimpin dlm Islam
Sudah jelas ukurannya
Bukan penghina ulama
Dan me-nakut2-i rakyatnya."
Baca: RESMI Pakai GPS Online di Ponsel saat Berkendara Kena Denda Tilang Rp 750.000 atau 3 Bulan Kurungan
Sementara pada puisi terakhirnya, ia menuding sosok kau yang menghebohkan dunia dengan video potongan tanpa memuat klarifikasi dan lanjutannya.
Sosok 'kau' ini juga menerjemahkan dia tanpa gramatika lantaran ia bukan santri.
Di akhir, 'kau' juga merendahkan ulama, padahal sebelumnya selalu teriak bela ulama.
"Kau hebohkan dunia
Dengan video potonganmu tanpa
Muat klarifikasi dan lanjutannya
Kau terjemahkan doa
Tanpa nahwu-shorof atau gramatika
Ah, kau memang bukan santri
Kini kau rendahkan ulama
Padahal sebelumnya kau selalu teriak bela..bela..bela
Ternyata dusta adanya," demikian isi puisi keempat Romi.
Baca: Mantan Bintang PSM Bantu Borneo FC ke 16 Besar. Bagaimana Nasib Persib, Persipura, dan Persebaya?
Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar'
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menulis puisi berjudul 'Doa yang Ditukar.'
Puisi karya Fadli Zon tersebut jadi perbincangan awam hingga menuai banyak protes dari tokoh nasional.
Hal ini besar kemungkin erat kaitannya dengan insiden Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen salah sebut nama saat memanjatkan doa.
Dalam puisi yang ditulis di Parung, Bogor itu, Fadli Zon menyinggung soal doa yang sakral, agama yang diobral hingga kepemimpinan.
"Doa sakral, seenaknya kau begal, disulam tambal, tak punya moral, agama diobral," demikian bunyi bait pertama pada puisi Fadli Zon itu.
Pada bait kedua, Fadli Zon menuliskan kata 'kau' dalam puisi Doa yang Ditukar.
"Doa sakral, kenapa kau tukar, direvisi sang bandar, dibisiki kacung makelar, skenario berantakan bubar, pertunjukan dagelan vulgar," lanjut Fadli.
Nah, kata 'kau' inilah yang memantik beberapa komentar dari warganet termasuk para tokoh nasional.
Satu di antaranya Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang langsung mengklarifikasi siapakah sosok 'kau' pada puisi.
Menag Lukman pun terang-terangan menanyakan sosok 'kau' pada puisi Fadli Zon adalah Kiai Maimoen Zubair?
"Pak @fadlizon Yth."
"Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi):
apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman.
Cuitan pertanyaan Menag Lukman soal sosok 'kau' ini pun akhirnya direspons Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra itu menulis, sosok 'kau' dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli Zon.
Berikut isi puisi Doa yang Ditukar :
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019

Putra Mbah Moen Buka Suara
Putra KH Maimoen Zubair atau Mbah Moeh, Taj Yasin Maimoen akhirnya buka suara.
Awalnya Taj Yasin Maimoen mengaku sudah beberapa kali membaca puisi 'Doa yang Ditukar'.
Ia lantas menerangkan kata 'kau' adalah hal yang paling diperdebatkan dalam puisi tersebut.
Hal itu dikatakan Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber di Kompas TV, pada Rabu (6/2/2019).
"Sudah membaca beberapa kali, di sini yang diperdebatkan kata 'kau'," ucap Taj Yasin Maimoen.

Taj Yasin Maimoen menyebut meski Fadli Zon telah mengklarifikasi bahwa kata 'kau' tak ditujukan untuk KH Maimoen Zubair, namun ia tetap menyayangkan tingkah politikus Partai Gerindra itu.
"Kau itu siapa? okelah kalau kau itu bisa dikembalikan kebeberapa orang memang," kata Taj Yasin Maimoen.
"Tidak menyebutkkan nama, dan Mas Fadli juga kan sudah klarifikasi bukan ditujukan untuk Kiai Maimoen,"
"Tetapi yang perlu saya sayangkan, Mas Fadli kenapa sih bikin seperti ini," tambahnya.
Menurut Taj Yasin Maimoen tingkah Fadli Zon yang membuat puisi 'Doa yang Ditukar' telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Taj Yasin Maimoen mengatakan seharusnya sebagai seorang tokoh Fadli Zon dapat memberikan contoh yang baik.
"Bikin gaduh, dia itu tokoh loh, dia itu publik figure yang mestinya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," jelas Taj Yasin Maimoen.
"Tidak menimbulkan kirausan bahkan kemarahan," tambahnya.
Taj Yasin Maimoen mengaku seusai puisi tersebut ramai diperbicangkan, banyak santri di pesantren KH Maimoen Zubair marah.
"Dan sekarang banyak para santri Kiai Maimoen yang marah atas puisi ini," ujar Taj Yasin Maimoen.
Tak cuma itu Taj Yasin Maimoen juga menyayangkan kalimat 'Kau tukar direvisi sang bandar' dalam puisi tersebut.
Pasalnya apabila kata 'kau' dalam puisi itu memang ditujukan untuk KH Maimoen Zubair maka sama saja Fadli Zon mengatakan pendiri Pesantren Al-Anwar Sarang itu adalah sosok yang bisa didikte.
Taj Yasin Maimoen menjelaskan hal tersebut dapat menurunkan derajat KH Maimoen Zubair sebagai seorang Mujtahid.
"Yang saya sayangkan lagi di sini beliau memgatakan mengapa kau tukar, direvisi sang bandar," kata Taj Yasin Maimoen.
"Ini mengatakan bahwa Kiai Maimoen bisa didikte, menurunkan derajat Kiai Maimoen yang saya anggap Mujtahid,"
"Mustahid adalah yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun dia punya felling dan insting politik untuk masyarakat," tambahnya.
Taj Yasin Maimoen juga mengungkapkan banyak santri dan alumni Pesantren Al-Anwar Sarang menilai Fadli Zon seharusnya mendapatkan sebuah peringatan.
"Kik kok Kiai di kau-kau kan,terlepas itu Mas Fadli menurunkan martababat Kiai Maimoen, itu membuat marah masyarakat," jelas Pesantren Al-Anwar Sarang.
"Saya juga banyak dihubungi Mas Fadli ini harus diberikan peringatan," tambahnya.(*)
(Tribunnews.com/Tribun Jakarta/Sri Juliati)
Ingin lebih dekat dengan Tribun Timur, jangan lupa subscribe channel ini:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Romahurmuziy Balas Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar,' Sindir yang Katanya Membela Ulama, http://www.tribunnews.com/section/2019/02/06/romahurmuziy-balas-puisi-fadli-zon-doa-yang-ditukar-sindir-yang-katanya-membela-ulama?page=all.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie