Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puluhan Kader PSI Parepare Ramai-Ramai Mundur

Puluhan kader DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) parepare mengundurkan diri sebagai kader.

Penulis: Mulyadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MULYADI
Sejumlah kader PSI Parepare yang mundur. Salah satu kader PSI yang mundur, Aditya Putra didampingi sejumlah kader lain, Selasa (5/2/2019). 

Hal ini sesuai hasil riset LBH APIK.

"Riset itu menyimpulkan bahwa pada umumnya, praktik poligami menyebabkan ketidakadilan, perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan," kata dia.

Karena itu, kata Grace Natalie, PSI tidak akan pernah mendukung poligami.

Dia menegaskan tak akan ada kader, pengurus, dan anggota legislatif dari PSI yang boleh mempraktikkan poligami.

"Rela tidak ibu kita diduakan? Rela tidak kakak atau adik kita dimadu? Rela tidak anak kita menjadi istri kedua atau ketiga?," tanya Grace kepada kader PSI yang hadir.

"Tidak!" jawab para kader PSI secara serempak.

Grace Natalie
Grace Natalie (DOK PRIBADI)

"Tidak, kita pasti tidak rela! PSI percaya, perjuangan keadilan, penghapusan diskriminasi harus dimulai dari keluarga, dari rumah," tambah Grace.

Mulai bangun dari internal partai Grace mengatakan, PSI tidak hanya memperjuangkan keadilan bagi perempuan melalui parlemen.Perjuangan tersebut juga sudah dilakukan di internal partai dengan menempatkan perempuan di posisi penting.

"Perempuan di PSI adalah ingridients penting. Di tingkat pusat, 6 dari 9 Ketua Dewan Pimpinan Pusat, adalah perempuan," ungkap dia.

Selain Grace yang menjadi Ketua Umum PSI, beberapa kader perempuan PSI yang menjabat posisi penting adalah Suci Mayang Sari sebagai Bendahara Umum, Lila Zuhara sebagai Wakil Bendahara, Tsamara Amany Ketua DPP Bidang Pemuda, Isyana Bagoes Oka Ketua DPP Bidang Luar Negeri, dan Danik Eka Rahmaningtyas sebagai Wakil Sekjen.

Pada tingkat daerah, kata Grace 42 persen pengurus PSI adalah perempuan dan 45 persen Caleg DPR dan DPRD PSI adalah perempuan.

"Penelitian di dunia memperlihatkan bahwa kehadiran perempuan di level pimpinan organisasi atau perusahaan, berkorelasi dengan produktivitas yang lebih tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut, Grace mengatakan lebih dari setengah penduduk Indonesia adalah perempuan. Dari total usia produktif, tutur dia, 55 persen perempuan.

Namun ironisnya hanya separuh yang bekerja sementara 36 juta perempuan memutuskan berhenti bekerja setelah menikah dan punya anak.

"Potensi inilah yang ingin PSI gali. Partai ini akan berjuang membantu perempuan Indonesia untuk sekolah, bekerja, dan memaksimalkan potensi terbaik mereka," kata dia.(*)

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved