Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hatta Rahman Rombak Manajemen RSUD Salewangang Maros, Ini Sebabnya

Bupati Maros Hatta Rahman melakukan perombakan atau rotasi pegawai RSUD Salewangang, Maros

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Bupati Maros, Hatta Rahman saat berada di gedung Serbaguna Pemkab. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Konflik antara manajemen dan dokter RSUD Salewangang yang terjadi beberapa waktu lalu, sempat berdampak pada layanan medis.

Untuk mencegah adanya keluhan warga, akibat konflik dokter dan manajamen, Bupati Maros melakukan perombakan atau rotasi pegawai.

Hatta mengatakan, Jumat (1/2/2019) rotasi jajaran pejabat dan perombakan manajemen RSUD Salewangang, harus dilakukan.

Hal tersebut untuk meredakan ketegangan antara dokter dan manajemen. Pasca aksi mogok kerja dokter, manajemen perlu penyegaran.

"Rotasi di lingkup rumah sakit dilakukan supaya, hubungan antara manajemen rumah sakit dengan dokter membaik dan bisa kembali menjalin kerjasama," katanya.

Setelah rotasi pejabat rumah sakit dilakukan, Hatta berharap kinerja manajemen dan dokter semakin baik dalam memberikan pelayanan.

Mutasi dan perombakan manajemen RSUD dilakukan setelah puluhan dokter dan perawat menggelar aksi mogok kerja. Mereka protes kepada manajemen, yang dinilai buruk, akhir tahun lalu.

Manajemen rumah sakit dinilai tidak transparan dan akuntabel. Manajemen dinilai curang pada pembagian BPJS hingga dugaan penyelewengan anggaran kesehatan.

"Kami sudah beberapa kali, ingin berkominikasi dengan pihak manajemen. Tapi kami dicueki dan tidak pernah direspon baik. Sebenarnya kami tidak mau aksi, tapi karena manajemen yang tidak transparan," kata koordinator aksi, Syahruni Syahrul.

Dokter akan melakukan aksi mogok tersebut sampai pihak manajemen RS memberikan kejelasan memaksimalkan layanan kesehatan.

Menurutnya, sarana dan prasarana kesehatan juga sangat minim. Manajemen selama ini juga tidak pernah transparan saat mendata rekap pasien yang terlayani.

Manjenen tidak pernah transparan terkait status pembayaran baik tunda maupun belum terbayarkan.

Hal tersebut berimbas pada olah data pasien yang salah masuk kamar hingga lost record.

"Akibat ulah manajemen, kami kesulitan untuk mendapat rekap data pasien yang telah dilayani. Status pembayarannya, tidak jelas. Lalu lintas proses coding, klaim dan verifikasi BPJS hingga aliran dana klaim, sangat kacau," katanya.

Baca: Viral! Kakek 60 Tahun Asal Sinjai Nikahi Wanita 21 Tahun! Begini Kisah dan Segini Uang Panainya?

Baca: Prabowo Subianto Sakit Apa Hingga Tak Hadiri Konsolidasi Nasional PKS? Padahal Semua Caleg PKS hadir

Baca: Terungkap Alasan Rocky Gerung Minta Pemanggilannyaa ke Kantor Polisi Ditunda

Baca: Kakek Asal Sinjai Nikahi Wanita Berusia 21 Tahun! Keluarga Broken Home, Masa Kecil Tika Bikin Sedih

Baca: Masih Berlaku Hari Ini Promo GO-PAY PAYDAY Cashback 50 Persen, Ini Daftar Merchant Resminya

Baca: Presiden AFC dan Exco FIFA Dinobatkan Jadi Raja ke-16 Malaysia

Baca: Klub Top Italia Resmi Dapatkan Kiper Kelahiran Indonesia

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved