Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Survei Jokowi Selisih Sisa 4 % dari Prabowo versi Puskaptis, Bandingkan Survei PT LSI

Tapi kenapa survei terbaru Pilpres 2019 versi Puskaptis berbeda dengan survei terbaru versi PT LSI Denny JA?

Editor: Mansur AM
Instagram KPU RI
Dua pasangan kontestan Pilpres 2019 Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Puskaptis dan PT LSI Denny JA merilis survei terbaru Pilpres 2019 

"Pasangan Jokowi - Maruf Amin meraih 54,8 persen, sementara Prabowo - Sandiaga 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," kata Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).

Namun, Adjie Alfaraby mengatakan, debat perdana Capres-Cawapres ini tak mempengaruhi secara signifikan terhadap elektabilitas.

Pasalnya, jika berkaca pada hasil survei LSI Desember 2018, elektabilitas Jokow i- Maruf Amin 54,8 persen, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 30,6 persen, dan tidak memilih atau menjawab 15,2 persen.

"Pascadebat kenaikan elektabilitas masing-masing paslon tidak signifikan. Jokowi-Ma'ruf naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak berefek, karena angkanya cenderung sama," jelas Adjie Alfaraby.

Selain itu, Adjie Alfaraby menilai, faktor lain lantaran, dari responden yang ada, hanya 50,6 persen menyatakan menonton, 46,7 persen tak menonton, dan tidak menjawab 2,7 persen.

"Sedangkan yang menonton secara utuh hanya 29,6 persen. Yang hanya menonton sebagian saja 69,9 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 0,5 persen," ungkap Adjie.

Sehingga, lanjut Adjie Alfaraby, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin masih stabil menang, dibandingkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Masih stabil menang Jokowi - Maruf Amin. Selisihnya sekitar 20 persen," katanya menerangkan.

Hanya 2,9 Persen yang Ubah Pilihan

Adjie Alfaraby mengatakan, hanya sedikit responden yang mau mengubah pilihan politiknya usai menonton debat. LSI awalnya mengukur berapa banyak jumlah responden yang menonton debat.

Hasilnya, dari seluruh responden yang berjumlah 2200 orang, hanya 50,6 persen yang mengaku menonton debat antara Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Lalu dari jumlah itu, LSI kembali mengukur apakah responden akan mengubah pilihan politiknya usai menonton debat.

"Hasilnya, hanya 5,8 persen yang mengaku mengubah pilihan politiknya, atau hanya 2,9 persen secara populasi," kata Adjie Alfaraby.

Jumlah 2,9 persen itu, lanjut Adjie Alfaraby, bisa dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, dari belum menentukan pilihan menjadi memilih calon.

Kedua, dari memilih calon menjadi tidak memilih calon.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved