Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anda Merasa Bulan Januari Berlalu Begitu Lama? Ternyata Begini Penjelasannya

Anda Merasa Bulan Januari Berlalu Begitu Lama? Ternyata Begini Penjelasannya

Editor: Waode Nurmin
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

“Faktanya, pengakuan bersama bahwa Januari sangat lama membuat bulan ini terasa lebih lama karena kita lebih menyadari keberadaannya. Bagaimana persepsi kita akan waktu, setidaknya berapa lamanya, menunjukkan bagaimana perasaan kita,” tulis Murugesu.

Baca: Eks Manajer Alm Olga Syahputra Disebut Jatuh Miskin, Ditiggal Artis, Termasuk Billy Syahputra

Baca: KABAR Terbaru Pesawat Lion Air JT 610, 7 Kg Tulang Ditemukan dan 26 Tubuh Korban Teridentifikasi

Baca: Dihukum Penjara Seperti Ahmad Dhani 1,5 Tahun, Buni Yani Resmi Masuk Bui 1 Februari

Baca: Ketahui Waktu Aktivitas Nyamuk Aeges Aegypti, Waspada di Jam 09.00 dan 17.00 WITA




Beda Waktu Makan dan Tidur Pengaruhi Berat Badan

Anda mungkin sering mendengar larangan tidur seusai makan atau perintah memberi jeda antara waktu makan dan tidur.

Biasanya, memberi jeda antara makan dan tidur dihubungkan dengan pencegahan kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya.

Namun, apakah larangan tersebut sudah tepat? Para peneliti dari Sekolah Pascasarjana Ilmu Kesehatan di Universitas Okayama, Jepang, menolak larangan tersebut.

Baca: Eks Manajer Alm Olga Syahputra Disebut Jatuh Miskin, Ditiggal Artis, Termasuk Billy Syahputra

Baca: KABAR Terbaru Pesawat Lion Air JT 610, 7 Kg Tulang Ditemukan dan 26 Tubuh Korban Teridentifikasi

Baca: Dihukum Penjara Seperti Ahmad Dhani 1,5 Tahun, Buni Yani Resmi Masuk Bui 1 Februari

Baca: Ketahui Waktu Aktivitas Nyamuk Aeges Aegypti, Waspada di Jam 09.00 dan 17.00 WITA

Mereka mengatakan, memberi jeda 2 jam antara makan dengan waktu tidur mungkin tidak memengaruhi kadar glukosa dalam darah.

Dalam laporan di jurnal BMJ Nutrition, Prevention and Health itu menganalisis data yang dikumpulkan dari tahun 2012 hinga 2014.

Pesertanya adalah 1.573 orang berusia 65 tahun atau lebih yang sehat dari Okayama di Jepang bagian barat.

Semua peserta tercatat tidak memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan diabetes.

Para peneliti mengamati pola makan, kecepatan makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok para peserta.

Selama penelitian, tim juga memantau kadar gula darah (HbA1c).

Sebagai informasi, sebagian kecil peserta secara teratur pergi tidur dalam waktu 2 jam setelah makan.

Dari pengamatan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa meninggalkan setidaknya 2 jam antara makan dan tidur memiliki pengaruh sangat kecil pada kenaikan gula darah.

Mereka juga menegaskan bahwa faktor gaya hidup, seperti tekanan darah, aktivitas fisik, dan minum berlebihan, mempunyai dampak lebih signifikan pada kadar glukosa darah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved