Tamu Tribun Timur
Bupati Cantik Luwu Utara Ketua Gerindra, Tapi Kenapa Tidak Ada Cebong dan Kampret di Daerahnya?
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga ketua DPC Gerindra. Berarti banyak pendukung kampret dibanding Cebong di sana?
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga ketua DPC Gerindra. Berarti banyak pendukung kampret dibanding Cebong di sana?
TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, adalah bupati tercantik di Sulawesi Selatan.
Pasalnya, Indah Putri Indriani satu-satunya bupati perempuan dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga satu dari dua kepala daerah yang menjabat Ketua DPC Gerindra.
Satu lagi adalah Bupati Sidrap Dollah Mando.
Baca: Lihat Isi Mobil Dinas Bupati Cantik Luwu Utara, Kenapa Tidak Ada Atribut Capres Prabowo Subianto?
Baca: Rocky Gerung Sebut Pembebasan Abu Bakar Baasyir Termasuk Deretan Hoax Pemerintahan Jokowi, Kacau
Baca: ILC TV One Terbaru, Kok Rocky Gerung Garuk Kepala saat Debat Panas Mardani Ali Sera-Kapitra Ampera?
Baca: Update Bursa Transfer: Misteri Pemain Asing Bandung Terjawab, Persija, PSM, Persebaya, BU Bagaimana?
Baca: Khabib Nurmagomedov Juara UFC Diskorsing 9 Bulan Usai Bikin Heboh saat Lawan Conor McGregor
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani meluangkawan waktu hampir empat bercengkerama di redaksi Tribun Timur, Lantai 2 Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430, Makassar, Selasa (29/1/2019) sore.
Bersama Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Luwu Utara Syahruddin Ucok serta staf Pemkab Luwu Utara lainnya, Indah Putri Indriani tiba sekitar pukul 15.35 wita.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini melayani wawancara eksklusif dengan Tribun hingga pukul 18.35 wita.
Wawancara mulai dilakukan di teras Gedung Tribun Timur, ruang rapat lantai dua, hingga ruang kerja redaksi.
Indah banyak mita off the record ketika bicara tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Baginya, pilpres adalah wilayah yang sangat seneitif, sebab dia kepala pemerintahan yang dituntut netral, tapi juga punya beban moral sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Lutra.
"Tidak ada kebun bintang baru di Luwu Utara. Kami bukan Cebong, bukan kampret,” tegas Indah mengekpresikan sikap sebagai bupati dalam Pilpres 2019.
Di media sosial, kampret dan cebong diasosiasikan sebagai pendukung calon nomor urut I dan nomor urut 2, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto.
Keduanya Bahasa Jawa; kampret berarti kelelawar, Cebong merujuk pada makhluk yang sedang berproses menjadi katak.
Di jagad dunia maya, kampret diasosiasikan pendukung Capres Prabowo Subianto dan pasangannya Sandiaga Uno.
Sementara Cebong diasumsikan pendukung Jokowi dan KH Maruf Amin.
“Setelah 17 April 2019, saya inilah yang akan paling berbahagia dan lega,” ujar Indah.

Selebihnya Indah lebih banyak bicara tentang pengembangan Lutra di bawah kepemimpinannya.
Baca: Lihat Isi Mobil Dinas Bupati Cantik Luwu Utara, Kenapa Tidak Ada Atribut Capres Prabowo Subianto?
Baca: Rocky Gerung Sebut Pembebasan Abu Bakar Baasyir Termasuk Deretan Hoax Pemerintahan Jokowi, Kacau
Baca: ILC TV One Terbaru, Kok Rocky Gerung Garuk Kepala saat Debat Panas Mardani Ali Sera-Kapitra Ampera?
Baca: Update Bursa Transfer: Misteri Pemain Asing Bandung Terjawab, Persija, PSM, Persebaya, BU Bagaimana?
Baca: Khabib Nurmagomedov Juara UFC Diskorsing 9 Bulan Usai Bikin Heboh saat Lawan Conor McGregor
Sebelum jadi bupati, Indah adalah Wakil Bupati Lutra. Tanggal 17 Februari 2018 nanti, Indah sudah tiga tahun jadi Bupati Lutra.
Berikut petikan wawancara khusus reporter tribun-timur.com:
Pengalaman Anda yang paling emosional selama menjadi bupati dan wakil bupati di Lutra?
Kalau pengalaman yang tidak mengenakkan kan pasti tidak ada. Susahnya tidak ada karena dibawa senang saja.
Ada beberapa sih yang sulit saya lupakan, saat tembus daerah-daerah sulit di Lutra. Beberapa daerah yang saya kunjungi, tidak semua sudah dikunjungi kepala daerah..
Paling berkesan, ketika saya berkunjung ke Mallimonga , 142 KM dari kota. Jangan lihat jaraknya, tapi waktu tempuhnya, sampai lima hari. Dan, menurut masyarakat di situ, belum pernah ada kepala daerah sebelumnya yang datang ke tempat itu.
Yang membuat saya terharu dan sulit lupakan itu, karena kita bermalam di jalan. Teman-teman saya, staf pemkab yang temani, sampai ada yang ketiduran di pinggir jalan.
Waktu tempuh dan kondisi jalan sangat menantang. Bahkan, saya balik tak bisa ketemu dengan rombongan lain karena memang banyak menyerah.
Bahkan, ada orang yang ikut dalam perjalanan ini sampai membawa bantal.
Oh, Itukah yang membuat Bu Indah memilih lebih fokus pada infrastruktur?
Salah satunya itu. Lutra itu terluas di Sulsel. Panjang jalan di Lutra hampir sama dengan panjang jalan kewenangan
provinsi.
Saat saya terpilih jadi bupati, baru 11 persen jalan yang layak. Sekarang, Alhamdulillah, kondisi jalan baik kita sudah di atas 55 persen.
Masalah terbesar Lutra adalah akses infrastruktur.
Problem Luwu Utara adalah angka kemiskinan, karena memang susah untuk distribusi logistik.
Apalagi Luwu Utara paling terluas di Sulawesi Selatan dengan 7.502 kilo meter persegi. Hampir sama dengan kewenangan provinsi.
“Kami mendorong pembangunan infrastrukur jalan cukup banyak membantu untuk akselerasi pembangunan, terutama infrastruktur di desa sudah 80 persen. Kami yakin syarat untuk meningkatkan daya saing maka harus bagus dulu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” katanya.
Baca: Lihat Isi Mobil Dinas Bupati Cantik Luwu Utara, Kenapa Tidak Ada Atribut Capres Prabowo Subianto?
Baca: Rocky Gerung Sebut Pembebasan Abu Bakar Baasyir Termasuk Deretan Hoax Pemerintahan Jokowi, Kacau
Baca: ILC TV One Terbaru, Kok Rocky Gerung Garuk Kepala saat Debat Panas Mardani Ali Sera-Kapitra Ampera?
Baca: Update Bursa Transfer: Misteri Pemain Asing Bandung Terjawab, Persija, PSM, Persebaya, BU Bagaimana?
Baca: Khabib Nurmagomedov Juara UFC Diskorsing 9 Bulan Usai Bikin Heboh saat Lawan Conor McGregor
Seperti apa ‘wajah’ RPJMD yang Anda susun?
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Luwu Utara, pemerintah fokus pembanguan infrastruktur, antara 25-30 persen di luar gedung.
Di masa akhir jabatan Bapak Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulsel, kami dapat Rp 24 miliar, dan ini alokasi terbesar yang pernah ada.
Tahun 2019 ini, transfer dana provinsi lebih besar ketimbang pusat.(muh hasim arfah)
Baca: Lihat Isi Mobil Dinas Bupati Cantik Luwu Utara, Kenapa Tidak Ada Atribut Capres Prabowo Subianto?
Baca: Rocky Gerung Sebut Pembebasan Abu Bakar Baasyir Termasuk Deretan Hoax Pemerintahan Jokowi, Kacau
Baca: ILC TV One Terbaru, Kok Rocky Gerung Garuk Kepala saat Debat Panas Mardani Ali Sera-Kapitra Ampera?
Baca: Update Bursa Transfer: Misteri Pemain Asing Bandung Terjawab, Persija, PSM, Persebaya, BU Bagaimana?
Baca: Khabib Nurmagomedov Juara UFC Diskorsing 9 Bulan Usai Bikin Heboh saat Lawan Conor McGregor
Berita selengkapnya di edisi cetak Harian Tribun Timur Makassar Rabu 30 Januari 2019. Akses e-paper Tribun Timur lebih cepat dengan langganan Tribun Family Card dengan menghubungi 08114135555
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com