Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Jadi Nama Jalan Utama di Makassar, Ini Profil Andi Pangerang Pettarani
Di jalan tersebut dipenuhi pusat perbelanjaan, kantor, kuliner, rumah sakit, kampus dan tempat populer
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
Jadi Tentara
D itahun 1800–1942 Andi Pangerang Pettarani menjalani profesi sebagai tentara dan turut berjuang melawan penjajah. Yang pada masa itu tentara Hindia Belanda sempat mengusai kawasan di Sulawesi Selatan.
Bahkan Pemerintah Hindia Belanda memiliki beberapa Benteng pertahanan di yang terletak di beberapa lokasi.
Seperti Benteng Fort Rotterdam dan Benteng Somba opu
Hingga di masa Kebangkitan Nasional 1899-1942 tepatnya bulan Agustus 1945 ia ditunjuk sebagai anggota delegasi Sulawesi ke Komite Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Bersama D Sam Ratulangi dan Andi Sultan Daeng Radja, dia mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI yang pada saat itu diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1945.
Didekati Belanda
Di lain sisi tepatnya pada saat sekutu mendarat di Makassar, Gubernur Ratulangi mengundang raja raja dan pemimpin partai untuk mendukung kesetiaan terhadap proklamasi kemerdekaan RI.
Tawaran kerja sama dengan pemerintah Belanda pun ditolak mentah mentah.
Dan pertemuan yang dihadiri raja raja termasuk Andi Pangerang Petta Rani ini kembali mengeluarkan pernyataan kalau rakyat Sulawesi mendukung sepenuhnya NKRI.
Dan atas dasar itulah Belanda dan para sekutunya menahan Andi Pangerang Pettarani dan keluarganya di Rantepao.
Jadi Kepala Daerah Bone
Pada tahun 1950 ia diangkat menjadi Kepala Daerah Bone (Kepala Afdeling Tahun 1951-1955), suatu kedudukan yang dipegangnya sampai tahun 1955 ketika itu dirinya dijadikan Residen-koordinator untuk Sulawesi Selatan.
Pada tanggal 12 Juli 1956 ia diangkat menjadi Gubernur Sementara Sulawesi, jabatan yang dipangkunya sampai tanggal 20 April1960.
Pada tanggal 2 Maret 1957 Andi Pangeran Pettarani adalah salah satu orang yang ikut dalam penanda tanganan Piagam Permesta. Perdjuangan Rakjat Semesta disingkat Permesta adalah sebuah gerakan militer di Indonesia (1958-1961)