Calon Sekprov Sulsel
Begini Penilaian Dua Guru Besar Terhadap Tiga Calon Sekprov Sulsel
Jufri Rahman menjadi salah satu pejabat langka di Pemprov Sulsel. Maklum, dua kali dipercaya menjadi pelaksana tugas kepala daerah
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Sulsel Prof Dr Nurdin Abdullah (NA) telah mengirim tiga nama yang diusul ke pusat calon Sekprov Sulsel, masing-masing diambil berdasarkan hasil seleksi lelang terbuka.
Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman dengan perolehan akumulasi nilai 85.99, Direkrut Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI, Abdul Hayat Gani, nilai 81.77 danMuhammad Baharuddin Zubahrum Tjenreng (81,50).
Menurut Guru Besar Unhas Prof Dr Armin Arsyad, ketiga calon Sekprov tersebut berdasarkan nilai akumulasi tes dari Panitia Seleksi (Pansel) adalah yang terbaik.
Dia mengatakan, dari tiga nama ini, semua memiliki pengalaman dan kelebihan masing-masing. “Namun kalau mau objektif berdasarkan nilai, ya jawabannya Pak Gubernur pilih yang fair, Pak Jufri Rahman,” ujar Armin Arsyad, Sabtu (26/1/2019) di Makassar.
Armin memberikan penilaian tersendiri dari tiga calon sekprov tersebut. Menurutnya, Jufri Rahman selain memiliki nilai paling tinggi assessment-nya, juga memiliki pengalaman di birokrasi yang mumpuni.
Beberapa kali menjabat eselon II dalam lingkup Pemprov Sulsel. Setiap OPD yang dipimpinnya berhasil dengan baik. Kepala Biro Humas, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badan Diklat Sulsel), Kepala Dinas Pariwisata dan terakhir Kepala Bappeda Sulsel.
Jufri Rahman menjadi salah satu pejabat langka di Pemprov Sulsel. Maklum, dua kali dipercaya menjadi pelaksana tugas kepala daerah, masing masing; Plt Bupati Toraja dan Bupati Sinjai. Dan selama proses pilkada berlangsung di dua daerah tersebut, Jufri membuktikan kepemimpinannya yang mampu membawa daerah aman dan damai hingga selesai pesta demokrasi.
“Kemampuan manajerialnya dan kemampuan personal seorang Jufri yang baik membuat hampir semua gubernur Sulsel memakainya selama dua dekade terakhir ini,” ujar Armin Arsyad.
Lalu bagaimana dengan Direkrut Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI, Abdul Hayat Gani? Prof Armin Arsyad menilai bahwa Hayat adalah seorang birokrat yang berpengalaman juga.
“Waktu beliau menjabat Kepala Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Kemensos saya sering ke daerah sama sama. Karirnya mulai dari bawah juga dia,” ujar Prof Armin.
Di Kemensos, menurut Armin, Hayat memiliki pengalaman manajerial mengelola sistem pemerintahan di sektor sosial kemasyarakatan. Ini adalah kelebihan Hayat, dan dia memiliki nilai kedua setelah Jufri Rahman.
Yang terakhir, kata Armin, M Baharuddin Zubahrum Tjenreng. “Saya sebenarnya tidak memiliki referensi Pak Tjenreng. Tapi saya mau mengatakab bahwa kalau dosen memang hebat secara teori, tapi masih butuh pembuktian di impl mentasi. Ya tergantung pak gub-nya,” kata Prof Armin.
Guru besar UIN Alauddin Prof Dr Hamdan Juhannis menilai bahwa ketiga calon Sekprov Sulsel ini adalah putra terbaik Sulsel. Semuanya telah melaui proses tinggal menunggu siapa yang akan dipakai oleh gubernur sebagai user.
“Tiga besar itu saya kira sudah melalui proses yang ketat.,” ujarnya.
Semua memiliki kesempatan yang sama. Keputusan ada pada gubernur. Jika berdasarkan nilai assessment yang tinggi dan objektif, publik sudah tahu siapa birokrat yang layak dan dipilih oleh NA.(*/tribun-timur.com)