Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sisir Makassar, Tim FTI UMI Temukan Wilayah Paling Parah Terdampak Banjir dan Butuh Bantuan

Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI kini aktif menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir di Makassar

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Kawasan pemukiman padat penduduk di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang masih terendam banjir, sebagaimana diabadikan dari udara, Rabu (23/1/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI kini aktif menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir di Makassar, Gowa, Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sejak bencana banjir mulai terjadi pada Selasa (22/1/2019), sejumlah bantuan dari dermawan telah disalurkan.

Ini bentuk kepedulian terhadap sesama yang tertimpa musibah.

Agar bantuan tersalurkan secara baik, Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI bekerja siang dan malam di lokasi bencana.

Berikut ini daftar bantuan disulurkan Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI dan lokasinya.

1. Rabu (23/1/2019), Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI menyalurkan bantuan 150 pak makanan jadi yang dikoordinir langsung oleh Ketua BEM FTI UMI, Rizky Lamase dan Ketua BLM FTI UMI, Nasrullah Kiramang.

Bantuan disalurkan di Gowa.

2. Rabu (23/1/2019), Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI bersama dengan tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI menyalurkan bantuan makanan di posko pengungsian, di Masjid Izzatul Islam, perumahan BTP blok A-B kepada 50 pengungsi.

3. Kamis (24/2019), Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI bersama dengan tim kesehatan dari Fakultas Kedokteran UMI, tim UKM Mapala UMI menyisir kompleks perumahan Bung Permai di Tamalanrea, Makassar.

Secara door to door, tim menyerahkan bantuan makanan kepada warga yang terjebak banjir di dalam rumahnya.

Tim menggunakan perahu karet untuk menyisir dan menyalurkan bantuan.

Penyaluran bantuan dipimpin langsung Dekan FTI UMI, Dr Zakir Sabara H Wata ASEAN Eng.

Kondisi Warga Memprihatinkan

Setelah memantau dan menyalurkan bantuan di Bung Permai, Zakir Sabara H Wata mengungkapkan kondisi warga yang memprihatinkan.

Di bagian belakang Bung Permai, masih banyak warga belum tersentuh bantuan.

Selain itu, genangan air banjir di kawasan itu masih dalam sehingga berbahaya jika warga korban ingin beraktivitas di luar rumah mereka.

"Ternyata parah sekali kondisinya di situ (bagian belakang kompleks perumahan Bung Permai)," kata Zakir Sabara H Wata.

Bagian belakang kompleks perumahan Bung Permai dekat dengan aliran Sungai Tello sehingga air genangan sulit surut.

Saat memantau bagian belakang kompleks perumahan Bung Permai, Zakir Sabara H Wata harus menggunakan perahu karet sebab jika berjalan kaki masih sangat berbahaya.

Bantuan Perahu Karet

Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI pada Kamis kemarin, menerima bantuan perahu karet jenis sense boat dari dermawan yang enggan disebutkan namanya.

Perahu karet tanpa motor tersebut digunakan untuk operasional evakuasi korban, penyaluran bantuan, dan pemantauan lokasi bencana.

Jumlah perahu karet diterima sebanyak 1 unit.

Bantuan di Antang

Salah satu kawasan paling parah terdampak banjir di Makassar adalah di Perumnas Antang.

Rencananya, Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI akan menyalurkan bantuan di Perumnas Antang, Jumat (25/1/2019) hari ini.

Di Perumnas Antang, rumah warga masih tenggelam dan aliran listrik diputus.

Tim Gabungan

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI masuk dalam tim gabungan bersama tim kesehatan Fakultas Kedokteran UMI dan tim Mapala UMI.

Mereka membagi tugas.

Tim kesehatan Fakultas Kedokteran UMI mendirikan posko kesehatan, mengevakuasi, dan memeriksa kesehatan para korban.

Bagi yang ingin memeriksaan kesehatannya, posko tim kesehatan Fakultas Kedokteran UMI ada di Bung Permai, Manggala, BTP, dan Samata.

Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI dan tim Mapala UMI bertugas  mem-backup evakuasi dan membagi makanan secara door to door atau di posko pengungsian.

57 Meninggal

Data Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis malam, jumlah korban di Sulawesi Selatan tercatat 5.043 KK, 5.825 jiwa, 25 jiwa hilang, 57 jiwa meninggal, 47 jiwa sakit, dan 3.430 jiwa mengungsi.

Tercatat total kerusakan sejumlah 26 bangunan rusak ringan, 2 rumah sakit rusak, 14 bangunan rusak berat.

Sebanyak 2.694 bangunan terendam, 32 bangunan hanyut, 5 bangunan tertimbun, 6 tempat ibadah rusak, 3 fasilitas pemerintah rusak, 2 pasar rusak, 9 jembatan rusak, 10.700 meter jalan rusak, 30.930 hektar sawah rusak, dan 13 sekolah rusak.

Penanganan masih terus dilakukan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved