Tragedi Gadis Indralaya Ogan Ilir, Diperkosa Ramai-ramai, Dibunuh lalu Tubuhnya Dibakar
Nasib Inah Antimurti benar-benar tragis. Gadis berusia 20 tahun itu ditemukan tewas dengan tubuh terbakar.
TRIBUN-TIMUR.COM-Nasib Inah Antimurti benar-benar tragis. Gadis berusia 20 tahun itu ditemukan tewas dengan tubuh terbakar, Minggu (20/1/2019).
Mayatnya ditemukan di semak-semak sekitar Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Provinsi Sumatera Selatan.
Inah Antimurti adalah korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan lima pria.
Mereka, yakni Abdul Malik, Feri, Asri, FR dan DP yang masih di bawah umur.
Baca: Ribuan Korban Banjir di Maros Butuh Bantuan Makanan
Baca: Update Total Pengungsi Tanah Longsor dan Banjir di Gowa Capai 3.534 Orang
Baca: Lima Korban Timbunan Longsor Ditemukan, Begini Proses Evakuasinya

Empat di antaranya telah diamankan aparat Polsek Indralaya. Sementara satu pelaku lain, Asri kini masih buron.
Ternyata, jenazah Inah Antimurti masih sempat diperkosa oleh tersangka Abdul Malik (22) ketika korban dalam kondisi meninggal.
Abdul Malik mengakui, IA sebelumnya dibawa ke kamar rumah kontrakan milik Asri (DPO) yang berada di Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, setelah ditelepon oleh tersangka.
"Yang perkosa pertama duluan Asri di kamar saya disuruh pegangi korban waktu itu masih hidup," kata Abdul Malik ketika ditanya oleh Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara, Rabu (23/1/2019).
Lantaran Inah selalu meronta, Asri lalu mengambil satu kayu balok dan memukul korban. Inah tewas di tempat setelah menerima pukulan tersebut.
"Pas meninggal baru giliran saya (memperkosa)," ujar Abdul.
Baca: Besok Ahok Bebas dari Penjara, ini Tanggapan Sang Adik Soal Kabar Bakal Nikah dengan Bripda Puput
Baca: Baca Ini, Tips Menyetir Mobil Aman Dalam Cuaca Buruk dan Hujan Lebat, Insya Allah Selamat!

Zulkarnain Adinegara menjelaskan, setelah tewas dan perkosa oleh para tersangka, korban selanjutnya dimasukkan ke karung dan dibawa dengan mobil pikap.
Setelah itu, tersangka Yogi diperintahkan oleh Asri untuk membeli bensin.
"Jenazah korban langsung dibawa ke Kabupaten Ogan Ilir, di sana langsung dibakar oleh para tersangka. Kondisinya sudah tewas," ungkap Zulkarnain.
Menurutnya, identitas korban terungkap setelah pencocokan data antemortem di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Jam tangan hingga anting menjadi petunjuk pihak keluarga dan diyakini bahwa itu adalah Inah Antimurti (20).
"Foto dari jam tangan, gigi, cincin yang diberikan keluarga korban memang ada kemiripan dan dipastikan itu adalah korban. Tetapi, kita akan masih menunggu hasil tes DNA," kata dia.

Motif Utang
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alfian menjelaskan bila motif utama pembunuhan terhadap korban Inah murni karena masalah utang.
Karena tidak dapat membayar hutang saat ditagih, membuat AS marah dan membuat AS memutuskan untuk menghabisi nyawa Inah.
"Motifnya masalah utang. Pokoknya masalah hutang saja," ujar jenderal bintang dua ini, Rabu (23/1/2019).
Menurut Kapolda Sumsel, untuk menghilangkan jejak dari aksi mereka makanya mereka melakukan pembakaran terhadap korban Inah.
Namun, aksi yang mereka lakukan tetap saja bisa terungkap meski polisi sempat kesulitan untuk mengungkap kasus ini
"Ini sangat keji, korban sudah diperkosa, dibunuh lalu dibakar. Maksud mereka, membakar itu untuk menghilangkan bukit, tetapi berkat kerja keras anggota dan juga izin Allah akhirnya kasus ini dapat terungkap," ujarnya.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap Feri yang membawa motor milik korban Inah.
Meski motor korban sudah diubah warna, dari penelusuran akhirnya Feri dan motor korban berhasil diamankan.
Dari situlah, pengembangan dilakukan.
Tersangka Febri berhasil ditangkap dan kembali dilakukan pengembangan.
Dari pengembangan, akhirnya tersangka Malik tertangkap dan tak berapa lama tersangka Yoga juga ikut ditangkap.
Tak hanya mengamankan keempat tersangka, barang bukit motor milik korban, mobil yang digunakan untuk mengangkut korban, balok kayu juga ikut diamankan.
"Sepandai-pandainya menghilangkan barang bukti, tetap masih tidak bersih. Hasilnya, tetap bisa diungkap dan juga atas Izin Allah. Hanya dalam dua hari, kasus ini bisa terungkap," pungkas Zulkarnain.
Asri tersangka yang masih buron adalah otak pembunuhan dan pembakaran Inah Antimurti.(*)
(Kompas.com/Tribun Sumsel)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Follow juga akun instagram official Kami: