Bendungan Bili-bili Masih Status SIAGA, Tinggi Muka Air Turun, Ini 13 Lokasi Pengungsian di Gowa
Bendungan Bili-bili Masih Status SIAGA, Tapi Tinggi Muka Air Turun, Ini 13 Lokasi Pengungsian di Gowa
TRIBUN-TIMUR.COM - Tinggi muka air (TMA) Bendungan Bili-bili Gowa terus mengalami penurunan. Angka TMA kini berada di angka 100.70 per pukul 12:50 Wita, Rabu (23/1/2019).
Kabar ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Teuku Iskandar. Menurutnya, angka ini perlahan mulai mendekati angka normal.
"Elevasi TMA waduk Bili-bili sudah mulai ada penurunan elevasi menjadi + 100.74, volume waduk sekitar 279,17 jt m3 dan inflow sekitar 956,425 m3/dtk serta outflow sekitar 956,44 m3/dtk. Sstatus masih batas siaga. Mudah-mudahan terus menuju ke elevasi normal," ujarnya melalui WhatsApp.
Dari penjelasan Iskandar, batas normal elevasi tinggi muka air yakni +99.50.
Berikut penjelasan Balai Besar Wilayah Sungai Pempengan Jenneberang mengenai tingkatan status Bendungan Bili-bili.
1. Status normal= Tinggi Muka Air (TMA) mencapai elevasi. + 99.50.
2. Status pemantau TMA mencapai elevasi + 99.64.
3. Status Waspada TMA mencapai elevasi + 100.
4. Status siaga TMA mencapai elevasi +101.60.
5. Status Batas Awas TMA mencapai elevasi +103.00
2.121 Warga Gowa Mengungsi
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan jumlah pengungsi mencapai 2.121 orang akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Gowa, Selasa (22/1/2019) kemarin.
Adnan menyebutkan, para pengungsi ini ditempatkan pada 13 titik posko. Rinciannya antara lain di Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang : 70 jiwa, Kelurahan Samata : 200 Jiwa, Masjid Mangngalli : 200 Jiwa.
Kemudian di Puskesmas Pallangga: 21 Jiwa, Kantor camat Pallangga : 56 Jiwan BTN Pallangga mas : 33 jiwa, Puskesmas Kampili : 6 jiwa.
Sementata di Masjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba, Somba Opu : 94 jiwa, Pasar Sungguminasa : 600 Jiwa, Gardu Induk PLN Sunggu minasa : 40 jiwan Pandang-pandang : 120 Jiwa, Bukit Tamarunang : 160 jiwa, dan Kompleks RPH Tamarunang : 521 Jiwa.
"Melalui forum ini saya meminta bagi masyarakat yang memiliki kelebihan tolong disisihkan untuk membantu saudara-saudara kita," kata Adnan dalam rapat koordinasi penanganna bencana di Baruga Karaeng Galesong, Rabu (23/1/2019).
Sementara itu Kepala Basarnas Sulsel Mustari dalam kondisi bencana di Gowa dia meminta dukungan masyarakat agar dapat mencegah korban jiwa yang bisa sewaktu-waktu datang.
"Yang jelas kami siap membantu. Kami standbye 24 jam. kapan berita masuk kami langsung tindaklanjuti," kata Mustari.
Titik Pengungsian di Gowa :
1. Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang : 70 jiwa.
2. Kelurahan Samata : 200 Jiwa
3. Masjid Mangngalli : 200 Jiwa
4. Puskesmas Pallangga : 21 Jiwa
5. Kantor camat Pallangga : 56 Jiwa
6. BTN Pallangga mas : 33 jiwa
7. Puskesmas Kampili : 6 jiwa
8. Mesji Nurul Iman Yabani Bonto Ramba, Somba Opu : 94 jiwa
9. Pasar Sungguminasa : 600 Jiwa.
10. Gardu Induk PLN Sunggu minasa : 40 jiwa.
11. Pandang-pandang : 120 Jiwa
12. Bukit Tamarunang : 160 jiwa
13. Kompleks RPH Tamarunang : 521 Jiwa
Total : 2.121Jiwa
Warga Dusun Pattiro Minta Tolong
Belasan warga di Dusun Pattiro, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, belum ditemukan akibat tanah longsor yang terjadi, Selasa (22/12/2019).
Informasi warga setempat, Riswandy, warga lainnya kini berharap secepatnya ada bantuan tim datang.
"Informasi ketua RT nya, ada 19 jiwa korban longsor belum ditemukan. Mereka berharap cepat ada tim untuk cari warga hilang," katanya, Rabu (23/12/2019).

Selain warga, kurang lebih 18 rumah juga tertimbun longsor.
Dusun Pattiro merupakan lokasi bencana yang dekat dengan Bendungan Bili-bili. Selain Jembatan Moncongloe yang putus akibat derasnya luapan air sungai.
Kini warga yang rumahnya rawan longsor untuk sementara mengungsi di masjid.
Tapi warga yang aman rumahnya tetap tinggal.
Akses kesana tertutup dikarenakan Jembatan Lemoa putus dan longsor dan di Batu Songko.

Bupati Gowa Bentuk Tim Evakuasi dan Posko Induk
Memasuki hari ke dua banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gowa sejumlah tindakan koordinasi penanggulangam bencana mulai dilaksanakan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengumpulkan pimpinan muspida dan SKPDnya untuk berkordinasi menggalang kekuatan membantu penggungsi korban bencana. Pertemuan berlangsung di Baruga Karaeng Pattinggaloang Kantor Bupati Gowa, Rabu (23/1).
Disepakati untuk membentuk tiga tim untuk pembagian tugas evakuasi di lokasi-lokasi bencana.
" Satu tim dipimpin oleh saya sendiri, satu tim dipimpin oleh Kapolres Gowa satunya oleh Dandim. Kami membagi tim karena lokasi yang berbeda-beda bahkan beberapa daerah masih terisolir. Tiga tim ini tetap berkoordinasi dan fokus upaya evakuasi warga " jelas Adnan.
Setiap tim akan didampingi dengan perwakilan dari basarnas maupun relawan. Begitupun dilengkapi perlengkapan dan peralatan untuk proses evakuasi di lapangan. Posko induk sekaligus media centre dipusatkan di Baruga Karaeng pattinggalloang Kantor Bupati Gowa.
Selain itu orang nomor satu di Gowa juga membagi seluruh SKPDnya untuk bertanggung jawab di titik-titik penggungsian yang sudah tersebar.
" Ada empat belas titik penggungsiam yang terdata hingga saat ini. Setiap SKPD saya kasi tanggung jawab terhadap satu titik," ujar Adnan.
Sebagai tugas pertama SKPD diminta bertanggung jawab untuk makan siang penggungsi.
" Silahkan setiap SKPD bergerak ke lokasi masing-masing. Sebagai tugas pertama saya minta untuk berkordianasi dengan dapur umum untuk menyiapkan makan siang pengungsi. Selain itu cek ulang jumlah data penggungsi yang ada di 14 titik tersebut," tambah mantan anggota DPRD Provinsi ini.
Dapur umum sendiri dipusatkan di Pasar Induk Maminasamaupa dan Kodim 1409 Gowa.
Adan berpesan kepada SKPnya tetap menjaga kekompakan dalam membantu masyarakat. " Tetap perlihatkan kekompakan kita selama ini membantu masyarakat," pungkasnya.
