Pilpres 2019
Soal Pernyataan Prabowo, Dahnil Anzar Benarkan Jateng Lebih Besar dari Malaysia dari Segi ini
Dahnil memberikan klarifikasi terkait pernyataan Prabowo Subianto pada debat perdana Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019).
Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden berusaha menarik pundi-pundi suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak pada 17 April 2019.
Debat yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta Selatan ini membahas hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Terdapat enam segmen pada depat pertama yang diselenggarakan Kamis malam.
Baca: Beredar Foto dan Video Por*o Asli Vanessa Angel yang Panjang dan Pendek
Baca: Harga & Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 7, Satu Juta Unit Siap Meluncur, Redmi 7 & Redmi Note 7 Pro?
Baca: Detik-detik Prabowo Joget di Panggung Lalu Dipijat Sandi saat Debat Capres Panas, Jokowi Sindir Ini
Baca: Pelatih yang Dikaitkan PSM Pernah Tangani Klub Wiljan Pluim. Lihat Foto-foto Erwin Van de Looi!

Dikutip dari Kompas.com, pada debat pertama paslon nomor urut 01 didominasi oleh calon presiden Joko Widodo.
Jokowi lebih banyak berbicara dibandingkan pendampinya Ma'ruf Amin.
Jokowi berbicara sebanyak 21 kali termasuk saat memaparkan visi misi dan pernyataan penutup. Total durasi saat Jokowi berbicara yaitu 23 menit 46 detik.
Sementara calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berbicara sebanyak lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.
Sementara itu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dinilai lebih interaktif dalam menjawab pertanyaan.
Keduanya secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut diiringi dengan gurauan di atas panggung.
Meskipun demikian, Prabowo tercatat durasi berbicara prabowo lebih banyak dibanding Sandiaga Uno.
Tercatat Prabowo berbicara sebanyak 19 kali sementara Sandiaga berbicara sebanyak 10 kali.
Selama debat, kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto melontarkan sejumlah data.
Lalu, apa sajakah pernyataan yang dicek faktanya? Berikut ulasannya.
1. Sembilan menteri perempuan
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyebutkan bahwa ada sembilan menteri perempuan di kabinetnya, yaitu Kabinet Kerja.