Nyaleg di Bulukumba, Alumnus Politik UGM Tawarkan Program Pro Rakyat
Caleg PKB Bulukumba, Andi Soraya Widya Sari, mengaku tak ingin dilibatkan dalam pemenuhan kouta 30 perssen keterwakilan perempuan saja.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, GANTARANG - Calon legislatif (Caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bulukumba, Andi Soraya Widya Sari, mengaku tak ingin dilibatkan dalam pemenuhan kouta 30 persen keterwakilan perempuan saja.
Hal itu disampaikan oleh Andi Soraya, Jumat (18/1/2019), di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bulukumba, Jl Anggrek, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu.
Baca: TRIBUNWIKI: Ini Sejarah Tugu Titik 0, Monumen Mandala, Patung Ayam, dan Tugu Pahlawan
Baca: Ahok Mau Nikahi Bripda Puput Nastiti Devi? Tak Bisa Langsung, Daftar Belasan Syarat Wajib Dipenuhi
Baca: Ada Apa? Inilah Postingan Terakhir Akun Instagram Lambe Turah Sebelum Mendadak Hilang
Baca: Fitriani Bersyukur Bisa Bertemu Suaminya Setelah Empat Bulan Disandera Abu Sayyaf
Pasalnya, kata dia, banyak stigma di masyarakat, keterlibatan perempuan dalam politik hanya untuk memenuhi prasyarat partai saja.
Jikalaupun ada yang terpilih, juga tak memberikan kontribusi yang banyak sebagai penyambung lidah rakyat.
Olehnya, sebagai alumnus ilmu politik mulai dari jenjang S1 di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, hingga lanjut S2 politik di Universitas Gadjah Mada (UGM), membuat Andi Soraya, mengaku tertantang melakukan pembuktian.
"Bukan pintar, tapi Alhamdulillah ilmunya sudah dipelajari, ada basic yang jadi pegangan," ujarnya.
Keponakan Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali itu, memiliki alasan tersendiri untuk menepis isu 'ikut-ikutan' yang di cap kepada caleg perempuan.
Salahsatu alasannya untuk maccaleg, kata Andi Soraya, karena ia melihat fakta, bahwa tak banyak anggota dewan yang terpilih, terkhusus yang berasal dari wilayah Kecamatan Gantarang.
"Yang mencalonkan banyak, tapi ujung-ujungnya kalah, jadi jarang ada program-program yang masuk di wilayah Gantarang," jelasnya.
Hal tersebutlah yang membuat wanita berhijab itu, memutuskan untuk menjadi calon wakil rakyat di daerah pemilihan (Dapil) Gantarang-Kindang.
Ketertarikannya menjadi wakil rakyat, tak hanya untuk persoalan keinginan, Andi Soraya mengaku telah memiliki gagasan pro rakyat yang bakal ia perjuangkan di masyarakat.
Salahsatunya menghidupkan kembali pendekatan keagamaan. Menurutnya, sangat penting saat ini anggota dewan menyentuh dan menyuarakan terkait masalah akhlak di masyarakat.
Baginya, program pro rakyat tak hanya sekadar pembangunan fasilitas baru belaka, melainkan menyentuh sisi-sisi sederhana, seperti memperbaiki kelaikan rumah ibadah hingga memberikan perhatian kepada majelis taklim.
"Dari sisi agama, ini bisa dijadikan ladang dakwah. Ada celah selama ini yang menjdi masalah dalam anggota dewan, yakni terkait masalah akhlak yang kurang disentuh," jelasnya.