Begini Kronologi Kematian Pemuda Mappedeceng Menurut Kapolres Luwu Utara
Sembilan DPO Kematian Ahmad Dandi warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng Luwu Utara
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Munawwarah Ahmad
Kemudian pada Senin (14/1/2019) sore, mayat Dandi ditemukan mengambang di Bendung Baliase oleh warga setempat atau hanya beberapa ratus meter dari rumah Apping.
Usai penemuan mayat itu berkembang sejumlah isu kalau Dandi tewas karena ditembak lalu dibuang ke sungai hingga Dandi di borgol.
"Itu semua tidak benar. Berdasarkan hasil visum tidak ada luka akibat tembakan senjata yang ada adalah luka benturan," katanya.
Pada Selasa (15/1/2019), ratusan warga Mappedeceng menggelar unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian Dandi di Mapolres Luwu Utara yang dilanjutkan dengan menutup Jl Trans Sulawesi di desanya.
Dalam aksi itu warga meminta Polres Luwu Utara bertanggungjawab atas kematian Dandi dan juga meminta keadilan.
"Kami menilai pihak kepolisian tidak sesuai dengan SOP dalam melakukan penangkapan yang berujung pada meninggalnya teman kami," ujar Akbar salah satu warga yang ikut dalam unjuk rasa.
Lalu terkait dengan tuntutan warga, Boy Samola menegaskan akan tetap melakukan penyelidikan termasuk memeriksa anggotanya.
"Tuntutan warga agar dilakukan penyelidikan sudah kita lakukan, tapi itu membutuhkan waktu. Hasilnya bagaimana tergantung pemeriksaan. Pasti akan kita tindak tegas kalau memang menyalahi prosedur," terang Boy Samola.
Ia juga berpesan kepada seluruh warga agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya.
"Mari kita sama-sama menjaga suasana kondusif di daerah kita ini," tutup Boy Samola.
Baca: Penyelundupan Obat Daftar G Dalam Lapas Kelas II A Palopo Libatkan Tiga Napi
Baca: BREAKING NEWS: Bak Aliran Sungai, Badan Jalan Metro Tanjung Bunga Tergenang
Baca: Kisah Tiga Pengemis Tajir Terjaring Razia, Bandingkan Hartanya, Ada yang Punya Aset Rp 1,4 Miliar
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com