Pidato Prabowo Sindir BPJS Hingga Rumah Sakit Tolak Pasien

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA -- Ribuan masyarakat Indonesia memadati Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) malam.

Mereka hadir untuk mendegarkan langsung pidato kebangsaan dengan tema 'Indonesia menang' calon Presiden Prabowo Subianto. Sandiaga Salahuddin Uno mendampingi Prabowo Subianto saat pidato kebangsaan.

Hadir tokoh nasional, di ntaranya, mantan istri Prabowo Subianto, Titiek Soeharto yang juga Ketum Partai Berkarya, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Baca: Ada Rencana Kredit Mobil? Perhatikan Tips dan Trik Ini,Terpenting Hitung Biaya Pajak

Baca: TRIBUNWIKI: Belum Punya NPWP? Begini Cara Bikinnya, Mudah Kok!

Baca: TRIBUNWIKI: Benny Wahyudi Resmi Gabung PSM Makassar, Ini Profil, Akun Sosmed, dan Karirnya

Selain itu, hadir juga musisi sekaligus pengusaha Dhani Ahmad Prasetyo, Agus Harimurti yang juga putra Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Dr Muhammad Amin Rais, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan sejumlah tokoh nasional lainnya.

Prabowo Subianto dalam pidato Indonesia menang langsung mengeluarkan unek-uneknya. Bahkan menyindir gizi buruk anak hingga rumah sakit tolak pasien.

"Inikah yang dicita-citakan pendiri bangsa Bung Karno, oleh Bung Hatta, Bung Syahrir, Panglima Besar Jenderal Sudirman, Wolter Mangunsidi," kata Prabowo dihadapan para pendukungnya, Senin (14/1/2019).

"Begitu banyak pasien ditolak rumah sakit karena BPJS belum dapat bayaran setiap bulan. Rumah sakitnya terpaksa mengurangi pelayanan kepada rakyat yang membutuhkannya," tambah Prabowo.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut menambahkan bahwa satu dari tiga anak di bawah 5 tahun mengalami gagal tumbuh karena kekurungan gizi. Hal itu terjadi karena ibunya juga kurang gizi dan protein selama mengandung.

"Apakah kita mau terus menerus seperti ini?," tanya Prabowo dihadapan para simpatisan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 itu.

Sontak ribuan pendukung Prabowo-Sandi pun menjawab tidak. "Menjadi bangsa yang kalah sebelum keluar dari kandungan ibunya. Negara yang terus menebar utang untuk membayar utang. Banyak negara pinjam uang tapi mereka pinjam untuk produksi," tegas Prabowo.

Prabowo menjelaskan negara yang utangnya untuk gaji pegawai negeri, negara yang membiarkan BUMN-BUMN yang selama ini dibanggakan rakyat Indonesia. Seperti Pertamina, Garuda, sekarang dalam keadaan bisa dibilang bangkrut.

"Pertamina penopang pembangunan selama dasawarsa yang lalu, panutan negara-negara berkembang, mereka belajar dari kita. Tapi sekarang kita dalam keadaan sulit. PLN, Krakatau Steel, kebanggaan kita yang dulu dibangun oleh Soekarno sekarang utangnya juga mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa," ujar Prabowo.

Prabowo pun kemudian membahas adanya warga negara Indonesia yang tinggal lima jam dari Istana Negara tidak bisa berangkat sekolah karena sudah dua hari tidak makan. Negara beberapa waktu lalu panik karena puluhan anak-anak di Kabupaten Asmat meninggal dunia karena kelaparan dan pejabat-pejabat pemerintahnya tidak hadir untuk mereka.

"Inilah keadaan dan kondisi saya sebut keganjalan besar. Parados Indonesia negara kaya, tapi rakyatnya masih banyak kelaparan dan miskin. Kalau kita tidak Hati-hati, waspada, tidak berubah, dan bertindak segera, maka situasi ini akan lebih buruk lagi," tegas Prabowo

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com