Mahasiswa Fakultas Olahraga Ini Ditangkap Tim Cyber Crimer Polda Sulsel, Jago Bobol Kartu Kredit
Lanjut Rahmat, dia bisa membobol semua kartu kredit luar negeri karena tidak bisa diblok. Sedangkan di Indonesia, baru loading sudah diblok.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa fakultas olahraga salah satu perguruan tinggi, Rahmat Risaldi Haruna (18), mengaku bisa membobol semua kartu kredit (KK).
Hal tersebut diungkapkan Rahmat, saat penyidik unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel merilis kasus pembobolan KK yang dilakukannya di markas Polda Sulsel, Selasa (15/1/2019) siang.
"Saya bisa membobol kartu kredit dengan memilih secara acak, bisa membobol kartu kreditnya orang asing (luar negeri), kalau Indonesia itu saya tidak bisa pak," kata Rahmat.
Lanjut Rahmat, dia bisa membobol semua kartu kredit luar negeri karena tidak bisa diblok. Sedangkan di Indonesia, baru loading sudah diblok.
"Saya juga tidak tega menjebol kartu kredit orang Indonesia. Tapi kalau membobol orang luar bisa, saya belajar sendiri," lanjut Rahmat.
Rahmat membobol kartu kredit orang luar negeri dan digunakan untuk belanja di internet.
Salah satunya orang Ukraina.
Langkah Rahmat membobol kartu kredit pun terkandas.
Setelah tim Cyber Polda Sulsel menangkapnya di sebuah kamar kos di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengaku, penangkapan Rahmat berawal dari laporan seorang korban di Sulsel yang melapor telah ditipu belasan juta.
"Pelaku ditangkap di Jakarta, disebuah kos-kosan. Pelaku ini melakukan aksi penipuan manfaatkan harga tiket yang sempat naik itu," kata Kombes Dicky.
Rahmat ditangkap oleh tim Cyber Crime Ditreskrimsus dipimpun oleh AKBP Musa Tampubolon, berdasar laporan seorang korban asal Sulsel yang diterima Polda.
Didampingi AKBP Musa, Kombes Dicky mengaku korban merasa ditipu karena 10 tiket yang dipesan hanya enam tiket yang sampai ditangan korban tersebut.
"Modus pelaku ini menawarkan tiket dengan harga murah dengan potongan sampai 50 persen terhadap korbannya, korban juga tergiur," tambah Dicky.