Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Bulan Terakhir, 4 Nyawa Melayang Gara-gara Tersambar Petir! Baca 10 Tips Agar Selamat dari Petir

empat peristiwa sambaran petir yang merenggut nyawa tersebut, 3 kasus terjadi pada petani dan yang terbaru adalah petir merenggut nyawa anggota TNI AD

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Arif Fuddin Usman
tribunnews.com
Ilustrasi Petir 

Pada Rabu (5/12/2018) lalu, seorang petani di Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros, Sulsel tewas tersambar Petir.

Insiden itu terjadi pukul 16.30 wita saat hujan deras disertai angin kecang dan petir yang melanda Maros.

Kapolsek Mandai, AKP Asgar bersama anak buahnya, melayat di rumah petani tersambar petir, Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros
Kapolsek Mandai, AKP Asgar bersama anak buahnya, melayat di rumah petani tersambar petir, Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros (AKP Asgar)

Seketika, Dusun Bonto Romba geger setelah warga mendapatkan informasi seorang petani, Muh Subhan alias Itung (41) tewas setelah tersambar petir di area persawahan.

Petani lainnya, Ambo Upe (49) menjelaskan, sebelum tewas, Itung bersama sang istri, Nurlinda (37) dan putranya Rifki (14), sedang berada di sawah untuk menanam bibit padi.

Namun tiba-tiba hujan deras turun, sehingga korban dan keluarganya meninggalkan sawah untuk berteduh.

Baca: Ini 3 Link Live Streaming RCTI Rising Star Indonesia Live Audition 3, Masih Ada 59 Untuk Lolos

Baca: Aaron Evans Senang Bergabung dengan PSM Makassar, Ini Target dari CEO PSM di Liga 1 2019!

Mereka menuju ke sebuah rumah sawah. Saat itu juga, Ambo Upe juga menuju ke rumah sawah tersebut untuk berteduh.

"Itung disambar petir saat kami sama-sama berteduh di rumah sawah. Saat itu hujan lebat diserai guntur. Saat itu, petir tiba-tiba terjadi dan menyambar Idung," katanya.

Sebelum menyambar Itung, petir tersebut menghantam rumah-rumah sawah. Saat disambar, Itung terlempar sekira tiga meter dan masuk ke sawah.

3. Anak Petani di Gowa

Malang nian nasib Muhammad Rusdi Syafar. Pria yang beralamat di Dusun Tuwini Desa Gantungan, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, meregang nyawa akibat tersambar petir, Jumat (30/11/2018) petang.

Peristiwa nahas itu terjadi tatkala Rusdi hendak mengambil mesin pompa air di sawahnya. Rusdi sempat diberi pertolongan dan dibawa ke puskesmas, namun nyawa Rusdi tidak tertolong.

Puluhan sanak keluarga, dan tetangga korban memadati rumah duka korban tersambar petir Muhammad Rusdi Syafar (23) di Dusun Tuwini, Desa Gantungan, Bajeng Barat, Gowa, Jumat (30/11/2018) malam.
Puluhan sanak keluarga, dan tetangga korban memadati rumah duka korban tersambar petir Muhammad Rusdi Syafar (23) di Dusun Tuwini, Desa Gantungan, Bajeng Barat, Gowa, Jumat (30/11/2018) malam. (tribungowa.com/ari maryadi)

Rusdi merupakan alumnus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prodi Pendidikan Agama Islam. Rusdi menyelesaikan studi S1-nya dua bulan lalu.

"Padahal dia baru-baru sarjana kodong dua bulan lalu," kata Rahman, paman korban kepada Tribun Timur.

Peristiwa nahas tersebut bermula ketika Rusdi ingin mengambil mesin pompa air di area persawahan milik ayahnya.

Baca: Bursa Transfer 18 Klub Liga 1 Musim 2019, Dominasi Pemain Brasil dan Eropa Timur

Baca: Tim Narasi Borang Online Fisip Universitas Sawerigading Jadi Konsultan di STIE PI Makassar

Untuk itu, Rusdi meminta izin kepada ayahnya, Syafaruddin. Satu jam kemudian, sang ayah merasa cemas lalu mencari Rusdi dengan menyusuri persawahan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved